Sejarah Masjid Keramat di Bogor dan Karomah Habib Empang Hidupkan Ikan Mati

Rabu, 10 Mei 2023 - 03:31 WIB
loading...
Sejarah Masjid Keramat di Bogor dan Karomah Habib Empang Hidupkan Ikan Mati
Wakil Presiden Maruf Amin saat mengunjungi dan berziarah di makam Habib Abdullah alias Habib Empang Bogor beberapa waktu lalu. Foto/Istimewa
A A A
BOGOR - Masjid An Nur Empang yang lebih dikenal dengan Masjid Keramat Empang Bogor merupakan masjid tertua di Kota Bogor. Masjid yang berada di Jalan Lolongok, RT 02 RW 04, Kelurahan Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor ini menyimpan sejarah panjang.

Masjid ini dibangun sekitar tahun 1318 Hijriyah atau 1897 Masehi oleh Habib Abdullah bin Mukhsin Al Ahtas yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Dari awal didirikan hingga saat ini, tidak ada bangunan dan interior yang dirubah.

Ada beberapa interior yang masih awet hingga sekarang. Seperti kaca jendela yang berwarna merah dan biru, mimbar masjid, empat pilar di dalam masjid dengan dua menara masjid. Konon masjid ini terinspirasi dari sebuah masjid bernama An-Nur di wilayah Tahrim.



Masjid yang berukuran 10 x 10 meter ini dibangun dengan harapan untuk menyatukan umat Muslim. Kenapa dijuluki Empang? Karena dahulu area sekitar masjid itu dikelilingi empang. Maka dijulukilah oleh masyarakat sekitar Masjid Empang Bogor.

Sejarah Masjid Keramat di Bogor dan Karomah Habib Empang Hidupkan Ikan Mati


Di tempat inilah Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas juga dimakamkan bersama anak-anaknya. Selain itu, ada seorang ulama yang dimakamkan di sini yaitu Habib Abdurrohman Bin Ahmad Assegaf (pimpinan Ponpes Al-Busro Depok).

Dalam Kitab Manaqib Habib Abdullah bin Mukhsin Al Athas disebutkan bahwa Beliau adalah seorang Waliyullah yang berjasa dalam peradaban Islam di Indonesia. Nasab beliau tersambung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Al Habib Abdullah bin Mukhsin Al-Athas lahir di Desa Haurah, Hadhramaut, Yaman, pada hari Selasa 20 Jumadil Awal 1265 Hijriyah. Sejak kecil beliau mendapatkan pendidikan rohani dari ayahnya Al-Habib Mukhsin Al-Aththas.

Beliau mempelajari Alquran dari Mu’alim Syeikh Umar bin Faraj bin Sabah. Pada usia 17 tahun beliau sudah hafal Alquran. Di antara guru-guru beliau, salah satunya adalah Habib Abu Bakar bin Abdullah Athas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5806 seconds (0.1#10.140)