5 Museum Bersejarah di Jakarta, Cocok Menjadi Tujuan Wisata yang Edukatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sedikitnya lima museum bersejarah di Jakarta yang cukup populer. Salah satunya adalah Museum Fatahillah yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Pada riwayatnya, Jakarta memiliki sejarah panjang hingga menjadikannya sebagai ibu kota negara sampai sekarang. Dari sekian banyak peristiwa atau momen yang telah berlangsung, tak heran apabila cukup banyak ditemui bangunan-bangunan peninggalan yang penuh dengan sejarah.
Beberapa di antaranya bahkan dijadikan museum dan bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat umum. Berikut beberapa contohnya.
Mengutip laman Jakarta Tourism, Selasa (2/5/2023), Museum Fatahillah dulunya adalah sebuah gedung balaikota di era VOC. Pada pembangunannya, tempat ini terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat.
Dibangun dengan gaya arsitektur Neoklasik khas Istana Dam di Amsterdam, museum ini menyimpan banyak koleksi. Sebagian besar di antaranya adalah peninggalan masyarakat Belanda yang dulu menetap di Batavia.
Sebut saja seperti perabotan rumah tangga, senjata, mebel, buku, dan lainnya. Seiring waktu, koleksinya ditambahkan berbagai replika perjalanan sejarah Kota Jakarta dari era Batavia.
Gagasan pendirian Museum Sumpah Pemuda tercetus oleh para pelaku Kongres Pemuda II. Setelah jalan panjang yang dilalui, akhirnya Ali Sadikin yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta meresmikannya pada 20 Mei 1973.
Bukan sebagai museum, awalnya bangunan tersebut berfungsi sebagai kediaman konsulat Kerajaan Inggris. Mengutip laman resminya, bangunan ini tercatat juga pernah menjadi rumah Laksamana Maeda.
Atas usulan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang kala itu menjadi Mendikbud tahun 1984, bekas kediaman Laksamana Maeda tersebut disarankan untuk diubah jadi museum.
Akhirnya pada 26 Maret 1987, pengelolaan gedung ini diserahkan kepada Direktorat Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992, gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.1 ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Pada bangunan tersebut, masih tersimpan beberapa barang peninggalan milik keluarga AH Nasution. Selain itu, lubang-lubang bekas tembakan peluru pun masih terlihat dengan jelas.
Eksistensi Museum Nasional dulunya diawali dengan pendirian himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778.
Pada 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan museum ini kepada pemerintah Republik Indonesia. Setelahnya, pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Itulah sejumlah museum bersejarah di Jakarta yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
Pada riwayatnya, Jakarta memiliki sejarah panjang hingga menjadikannya sebagai ibu kota negara sampai sekarang. Dari sekian banyak peristiwa atau momen yang telah berlangsung, tak heran apabila cukup banyak ditemui bangunan-bangunan peninggalan yang penuh dengan sejarah.
Beberapa di antaranya bahkan dijadikan museum dan bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat umum. Berikut beberapa contohnya.
Museum Bersejarah di Jakarta
1. Museum Fatahillah
Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta. Tempat bersejarah ini berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.Mengutip laman Jakarta Tourism, Selasa (2/5/2023), Museum Fatahillah dulunya adalah sebuah gedung balaikota di era VOC. Pada pembangunannya, tempat ini terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat.
Dibangun dengan gaya arsitektur Neoklasik khas Istana Dam di Amsterdam, museum ini menyimpan banyak koleksi. Sebagian besar di antaranya adalah peninggalan masyarakat Belanda yang dulu menetap di Batavia.
Sebut saja seperti perabotan rumah tangga, senjata, mebel, buku, dan lainnya. Seiring waktu, koleksinya ditambahkan berbagai replika perjalanan sejarah Kota Jakarta dari era Batavia.
2. Museum Sumpah Pemuda
Museum Sumpah Pemuda terletak di Jalan Kramat Raya No.106, Jakarta Pusat. Dalam sejarahnya, museum tersebut dulunya adalah tempat pelaksanaan Kongres Pemuda II yang menghasilkan rumusan Sumpah Pemuda.Gagasan pendirian Museum Sumpah Pemuda tercetus oleh para pelaku Kongres Pemuda II. Setelah jalan panjang yang dilalui, akhirnya Ali Sadikin yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta meresmikannya pada 20 Mei 1973.
3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Museum bersejarah di Jakarta yang berikutnya adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Bangunan bersejarah di Jalan Imam Bonjol 1, Menteng, Jakarta Pusat ini dibangun pada 1927.Bukan sebagai museum, awalnya bangunan tersebut berfungsi sebagai kediaman konsulat Kerajaan Inggris. Mengutip laman resminya, bangunan ini tercatat juga pernah menjadi rumah Laksamana Maeda.
Atas usulan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang kala itu menjadi Mendikbud tahun 1984, bekas kediaman Laksamana Maeda tersebut disarankan untuk diubah jadi museum.
Akhirnya pada 26 Maret 1987, pengelolaan gedung ini diserahkan kepada Direktorat Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992, gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.1 ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
4. Museum AH Nasution
Museum AH Nasution berada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat. Dulunya, museum ini adalah rumah Jenderal AH Nasution yang menjadi saksi bisu rentetan tragedi G30S/PKI.Pada bangunan tersebut, masih tersimpan beberapa barang peninggalan milik keluarga AH Nasution. Selain itu, lubang-lubang bekas tembakan peluru pun masih terlihat dengan jelas.
5. Museum Nasional
Museum Nasional atau Museum Gajah menawarkan wisata budaya dan sejarah yang sangat edukatif. Tercatat, cukup banyak koleksi peninggalan bersejarah dari berbagai era di dalamnya.Eksistensi Museum Nasional dulunya diawali dengan pendirian himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778.
Pada 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan museum ini kepada pemerintah Republik Indonesia. Setelahnya, pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Itulah sejumlah museum bersejarah di Jakarta yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
(bim)