Massa Aksi Bentrokan dengan Aparat Gabungan di Stasiun Gambir, 1 Helikopter Dikerahkan
loading...
A
A
A
KAI konsisten memberikan prioritas terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk menjadikan mudik dengan kereta api aman dan berkesan
Guna meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api di periode Angkutan Lebaran ini, KAI menambah petugas prasarana meliputi Petugas Penjaga Jalan Lintas (PJL) 345 orang, Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) 363 orang, dan Petugas Daerah Pemantauan Khusus (Petugas Dapsus) 180 orang.
Adapun sebagai langkah peningkatan keamanan dan ketertiban (kamtib) dalam perjalanan kereta api, stasiun, dan jalur kereta api, KAI melakukan koordinasi kewilayahan dengan aparat setempat serta senantiasa meningkatkan pengamanan operasi pada daerah pengawasan kamtib.
"KAI menyiapkan tenaga kamtib yang terdiri dari 1.256 Polsuska, 2.467 securiti, serta 442 TNI/Polri (eksternal)," ujarnya.
KAI terus melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik yang memiliki potensi rawan bencana, proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya, memastikan ketersediaan, dan keandalan dari seluruh perangkat penanganan kondisi darurat. Kemudian, meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan berkoordinasi aktif serta mengoptimalkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat sekitar.
Guna meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api di periode Angkutan Lebaran ini, KAI menambah petugas prasarana meliputi Petugas Penjaga Jalan Lintas (PJL) 345 orang, Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) 363 orang, dan Petugas Daerah Pemantauan Khusus (Petugas Dapsus) 180 orang.
Adapun sebagai langkah peningkatan keamanan dan ketertiban (kamtib) dalam perjalanan kereta api, stasiun, dan jalur kereta api, KAI melakukan koordinasi kewilayahan dengan aparat setempat serta senantiasa meningkatkan pengamanan operasi pada daerah pengawasan kamtib.
"KAI menyiapkan tenaga kamtib yang terdiri dari 1.256 Polsuska, 2.467 securiti, serta 442 TNI/Polri (eksternal)," ujarnya.
KAI terus melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik yang memiliki potensi rawan bencana, proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya, memastikan ketersediaan, dan keandalan dari seluruh perangkat penanganan kondisi darurat. Kemudian, meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan berkoordinasi aktif serta mengoptimalkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat sekitar.
(mhd)