43 Hari di Ruang ICU, Jonathan Latumahina Jelaskan Kondisi Putranya D Jalani 2 Terapi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jonathan Latumahina menjelaskan kondisi terkini putranya D (17), selama menjalani perawatan medis di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. D saat ini tengah menjalani dua terapi , yakni terapi kesadaran kualitatif, dan kesadaran kuantitatif.
"Kondisi D di hari 43 ini ya terbagi menjadi dua terapi. Pertama terapi kesadaran kualitatif, di mana hal itu terkait dengan kognitif, bagaimana otak bekerja dan lainnya," terang Jonathan kepada wartawan, Senin (3/4/2023).
Kedua, kata dia, terapi kesehatan kesadaran kuantitatif atau disebut dengan motorik. Sebabnya, kata dia, D mengalami Diffuse Axonal Injury stage 2 disebabkan trauma keras yang menyebabkan otaknya berputar dan sarafnya putus semua.
"Secara medis D koma dari Senin 20 Februari 2023 sampai Senin selanjutnya atau komanya selama delapan hari. Terkait koma atau tidak, RS punya skala namanya glasgow coma scale, orang sadar itu skalanya 15, D ketika masuk itu tiga, parameternya ada tiga yang pertama ada respons penglihatan, respons pengendaran, yang respon gerak," tuturnya.
Dia menerangkan, saat pertama kali D masuk rumah sakit, dari tiga parameter skala itu, masing-masingnya hanya ada satu poin sehingga kala itu kondisi D seolah orang meninggal tapi masih bernapas. Baru di hari ke-8 D sudah membuka mata meski belum sadarkan diri.
"Terapi yang dilakukan saat ini sangat ketat sehingga D masih tetap di ICU karena Jumat kemarin dia sempat panas sampai 38,4. Maka itu, saya mohon doa banget karena ini tak akan bisa berlalu dengan cepat kalau tanpa saudara-saudara mendoakan. Netizen semua saya enggak kenal, saya ucapkan terima kasih luar biasa, sampai di hari ke 43 ini, anak saya sudah mengalami sedikit progres," terangnya.
"Kondisi D di hari 43 ini ya terbagi menjadi dua terapi. Pertama terapi kesadaran kualitatif, di mana hal itu terkait dengan kognitif, bagaimana otak bekerja dan lainnya," terang Jonathan kepada wartawan, Senin (3/4/2023).
Kedua, kata dia, terapi kesehatan kesadaran kuantitatif atau disebut dengan motorik. Sebabnya, kata dia, D mengalami Diffuse Axonal Injury stage 2 disebabkan trauma keras yang menyebabkan otaknya berputar dan sarafnya putus semua.
"Secara medis D koma dari Senin 20 Februari 2023 sampai Senin selanjutnya atau komanya selama delapan hari. Terkait koma atau tidak, RS punya skala namanya glasgow coma scale, orang sadar itu skalanya 15, D ketika masuk itu tiga, parameternya ada tiga yang pertama ada respons penglihatan, respons pengendaran, yang respon gerak," tuturnya.
Dia menerangkan, saat pertama kali D masuk rumah sakit, dari tiga parameter skala itu, masing-masingnya hanya ada satu poin sehingga kala itu kondisi D seolah orang meninggal tapi masih bernapas. Baru di hari ke-8 D sudah membuka mata meski belum sadarkan diri.
"Terapi yang dilakukan saat ini sangat ketat sehingga D masih tetap di ICU karena Jumat kemarin dia sempat panas sampai 38,4. Maka itu, saya mohon doa banget karena ini tak akan bisa berlalu dengan cepat kalau tanpa saudara-saudara mendoakan. Netizen semua saya enggak kenal, saya ucapkan terima kasih luar biasa, sampai di hari ke 43 ini, anak saya sudah mengalami sedikit progres," terangnya.
(mhd)