Pelajar Tewas Ditabrak Mercy di Ragunan, Pelaku Diduga Anak Petinggi Polda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang pelajar SMA berinisial S, tewas setelah ditabrak mobil Mercy di perempatan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pelaku diduga anak petingga polda.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando menyebutkan kasus kecelakaan ini tengah dalam penyelidikan.
“Saat ini dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Sejauh ini sudah tujuh saksi yang diperiksa,” ujar Bayu Marfiando saat dihubungi Kamis (30/3/2023).
Informasi yang didapat, kejadian tersebut berlangsung pada Minggu 12 Maret 2023 sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, S tengah membawa motor dan membonceng temannya berinisial B.
Motor yang dikendarai S melaju dari arah Cilandak, dan saat melintas di perempatan lampu merah Ragunan ada mobil Mercy dengan kecepatan tinggi dari arah Mampang Prapatan. Malang tak bisa dihindari, tabrakan itu pun terjadi.
Dalam keterangan pihak keluarga, disebutkan S tewas di tempat, sedangkan B sempat koma. Keduanya dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu.
N menjelaskan, sehari setelah kejadian pihak keluarga tidak dihubungi oleh pihak polisi maupun orang tua pelaku berinisial MMI. Pihak keluarga hanya dihubungi oleh seorang berinisial R yang mengaku sebagai saudara dari pelaku.
Salah satu kejanggalan menurut keluarga S, dalam surat keterangan polisi disebutkan S yang mengendarai motor, sedangkan B membonceng. Padahal kejadian yang sebenarnya bukan seperti itu.
Kejanggalan lain, terkait surat kematian yang dikeluarkan pihak rumah sakit. Pihak keluarga mengatakan jika penyebab kematian adalah penyakit menular.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kasus kecelakaan ini ke Polda Metro Jaya, tapi diarahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ketika di Polres Metro Jakarta Selatan, pihak keluarga dipertemukan dengan seseorang berinisial O, yang mengaku sebagai pengacara dari keluarga pelaku.
Dalam pertemuan itu, membahas rencana pertemuan dengan orang tua pelaku, namun sampai saat ini tidak terjadi dan tidak ada kabarnya lagi. Belakangan pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa pelaku berinisial MMI, diduga anak petinggi Kepolisian Daerah (Polda) di wilayah Indonesia Timur.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando menyebutkan kasus kecelakaan ini tengah dalam penyelidikan.
“Saat ini dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Sejauh ini sudah tujuh saksi yang diperiksa,” ujar Bayu Marfiando saat dihubungi Kamis (30/3/2023).
Informasi yang didapat, kejadian tersebut berlangsung pada Minggu 12 Maret 2023 sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, S tengah membawa motor dan membonceng temannya berinisial B.
Motor yang dikendarai S melaju dari arah Cilandak, dan saat melintas di perempatan lampu merah Ragunan ada mobil Mercy dengan kecepatan tinggi dari arah Mampang Prapatan. Malang tak bisa dihindari, tabrakan itu pun terjadi.
Dalam keterangan pihak keluarga, disebutkan S tewas di tempat, sedangkan B sempat koma. Keduanya dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu.
Keluarga Merasa Banyak Kejanggalan
Keluarga S, berinisial N, menilai banyak kejanggalan dalam kecelakaan itu. Pelaku juga tidak ditahan dan prosesnya mengambang.N menjelaskan, sehari setelah kejadian pihak keluarga tidak dihubungi oleh pihak polisi maupun orang tua pelaku berinisial MMI. Pihak keluarga hanya dihubungi oleh seorang berinisial R yang mengaku sebagai saudara dari pelaku.
Salah satu kejanggalan menurut keluarga S, dalam surat keterangan polisi disebutkan S yang mengendarai motor, sedangkan B membonceng. Padahal kejadian yang sebenarnya bukan seperti itu.
Kejanggalan lain, terkait surat kematian yang dikeluarkan pihak rumah sakit. Pihak keluarga mengatakan jika penyebab kematian adalah penyakit menular.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kasus kecelakaan ini ke Polda Metro Jaya, tapi diarahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ketika di Polres Metro Jakarta Selatan, pihak keluarga dipertemukan dengan seseorang berinisial O, yang mengaku sebagai pengacara dari keluarga pelaku.
Dalam pertemuan itu, membahas rencana pertemuan dengan orang tua pelaku, namun sampai saat ini tidak terjadi dan tidak ada kabarnya lagi. Belakangan pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa pelaku berinisial MMI, diduga anak petinggi Kepolisian Daerah (Polda) di wilayah Indonesia Timur.
(thm)