Kondisi Jenazah dan Kurangnya Data Pembanding Sulitkan Identifikasi Korban Kebakaran di Plumpang

Senin, 06 Maret 2023 - 07:38 WIB
loading...
Kondisi Jenazah dan Kurangnya Data Pembanding Sulitkan Identifikasi Korban Kebakaran di Plumpang
Kondisi jenazah dan kurangnya data pembanding menjadi kendala dalam proses identifikasi 15 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Foto: Dok/MPI
A A A
JAKARTA - Kondisi jenazah dan kurangnya data pembanding menjadi kendala dalam proses identifikasi 15 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang , Koja, Jakarta Utara. Hal itu diakui oleh Tim Disaster Victim Identification ( DVI ).

Kepala Biro Dokter Kepolisian (Karodokpol) Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan, parameter dalam proses identifikasi DVI terkendala dengan kondisi fisik atau luar jenazah. Sedangkan proses identifikasi dilakukan melalui pencocokan data antemortem dengan postmortem melalui sidik jari jenazah.

"Karena dalam posisi hangus, itu kendalanya di situ. Beberapa (jenazah) sidik jari ada yang masih (bisa diperiksa)," kata Nyoman kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Nyoman menyampaikan, enam dari 15 jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati, terdapat sembilan korban yang jenazahnya mengalami luka bakar tingkat dua dan tiga. Ia menambahkan, enam jenazah korban sudah mengalami luka bakar lebih lanjut, sehingga harus diidentifikasi menggunakan pencocokan data DNA dan peta gigi geligi.

"Jadi kita ambil DNA. Kemarin kita ambil sampel DNA hari Sabtu kemarin. Biasanya proses (identifikasi DNA) satu minggu, mudah-mudahan bisa percepat. Kita yang penting bekerja dengan teliti," tuturnya.



Nyoman menargetkan proses pencocokan data DNA antemortem dari pihak keluarga korban dengan postmortem dari jenazah dapat rampung dalam empat hari. Sementara itu, lanjut Nyoman, masih kurangnya data pembanding antemortem dari pihak keluarga yang belum lengkap untuk proses identifikasi turut menjadi kendala proses identifikasi Tim DVI.

"Menggunakan sidik jari tiga (jenazah teridentifikasi). Setelah itu gigi dan DNA. Kita juga menunggu data pembanding. Kesulitan kita baru 14 disampaikan (data), padahal jenazah 15," terang Nyoman.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2167 seconds (0.1#10.140)