Hanura Jakut Beri Pemahaman Politik untuk Emak-emak dan Milenial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Jakarta Utara menggelar diskusi publik di Kampung Beting, Tugu Utara, Minggu (12/2/2023). Diskusi ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman politik terhadap emak-emak serta generasi milenial .
“Melek media bagi emak-emak dan peran aktif generasi milenial sangat menentukan terhadap proses komunikasi dalam memanfaatkan media sosial. Sehingga, mempengaruhi perilaku positif pemilih menyuarakan aspirasinya pada Pemilu 2024,” ujar Ketua DPC Hanura Jakarta Utara Ahmad Sururi Afif.
Baca juga: Hadapi Pemilu 2024, Partai Hanura Lakukan Sejumlah Persiapan
Diskusi publik dihadiri LMK RW 018 Tugu Utara dan LMK Sunter ini juga diupayakan digelar rutin di beberapa wilayah Jakarta Utara. Dengan harapan pemahaman dan kesadaran politik warga meningkatkan partisipasi yang tinggi di kalangan warga.
Euis Nurul Bahriyah, akademisi salah satu PTS di Jakarta Barat menuturkan peran komunikasi politik tidak terlepas dari upaya menyampaikan pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan dalam konteks politik.
Jika dikaitkan dengan teori Lasswel merupakan upaya penyampaian pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima.
Saat ini, asumsi politik di masyarakat mengarah pada apatis. Artinya, masa bodoh atau acuh. Makanya, perlu diberikan pemahaman bagi warga akan pentingnya politik dan menggiring kelompok tertentu pada politik mobilisasi terutama politik partisipasi.
Lihat Juga: RK Bakal Pindahkan Balai Kota, Pramono: Balai Kota Jakarta Tetap di Medan Merdeka Selatan
“Melek media bagi emak-emak dan peran aktif generasi milenial sangat menentukan terhadap proses komunikasi dalam memanfaatkan media sosial. Sehingga, mempengaruhi perilaku positif pemilih menyuarakan aspirasinya pada Pemilu 2024,” ujar Ketua DPC Hanura Jakarta Utara Ahmad Sururi Afif.
Baca juga: Hadapi Pemilu 2024, Partai Hanura Lakukan Sejumlah Persiapan
Diskusi publik dihadiri LMK RW 018 Tugu Utara dan LMK Sunter ini juga diupayakan digelar rutin di beberapa wilayah Jakarta Utara. Dengan harapan pemahaman dan kesadaran politik warga meningkatkan partisipasi yang tinggi di kalangan warga.
Euis Nurul Bahriyah, akademisi salah satu PTS di Jakarta Barat menuturkan peran komunikasi politik tidak terlepas dari upaya menyampaikan pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan dalam konteks politik.
Jika dikaitkan dengan teori Lasswel merupakan upaya penyampaian pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima.
Saat ini, asumsi politik di masyarakat mengarah pada apatis. Artinya, masa bodoh atau acuh. Makanya, perlu diberikan pemahaman bagi warga akan pentingnya politik dan menggiring kelompok tertentu pada politik mobilisasi terutama politik partisipasi.
Lihat Juga: RK Bakal Pindahkan Balai Kota, Pramono: Balai Kota Jakarta Tetap di Medan Merdeka Selatan
(jon)