Diversifikasi Usaha PDAM, TP2D Bekasi Kaji Produksi Air Kemasan

Selasa, 24 Januari 2023 - 17:36 WIB
loading...
Diversifikasi Usaha PDAM, TP2D Bekasi Kaji Produksi Air Kemasan
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan bersama Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim meninjau instalasi pengolahan air ultrafiltrasi di Tegal Gede, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Foto/Dok Pemkab Bekasi
A A A
BEKASI - Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Bekasi melakukan kajian awal terhadap diversifikasi usaha PDAM Tirta Bhagasasi melalui unit bisnis produksi air minum dalam kemasan.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi Soni Sumarsono mengatakan kajian awal dengan studi kelayakan air minum kemasan seperti yang direkomendasikan kepada kepala daerah selaku kuasa pemilik modal perusahaan pelat merah itu.

”Kajian kami terfokus pada kelayakan produk air minum dalam kemasan bermerek dagang B-Quaku secara ekonomi,” kata Soni, Selasa (24/1/2023).

Pihaknya mendukung rencana perluasan usaha yang diinisiasi badan usaha milik daerah itu selama menguntungkan secara layak bagi kepentingan masyarakat umum dari aspek penambahan pendapatan daerah.

”Jadi ini merupakan reorientasi strategi ke arah pengembangan produk layanan, selama ini PDAM Tirta Bhagasasi melayani air bersih untuk Bekasi. Air minum dalam kemasan dianggap perluasan usaha paling memungkinkan,” kata Mantan Dirjen Otda Kemendagri RI itu.

Anggota TP2D Kabupaten Bekasi Harun Al Rasyid mengatakan diversifikasi usaha berupa produk air minum dalam kemasan sekaligus upaya optimalisasi instalasi pengolahan air yang telah dimiliki PDAM Tirta Bhagasasi.

Air minum dalam kemasan ini bukan berasal dari air permukaan melainkan air tanah yang dikerjasamakan dengan rekanan perusahaan yakni PT Moya. Air tanah itu diultrafiltrasi menggunakan membran ultra filter menghasilkan air super jernih.

”Jadi kualitas air yang dihasilkan di atas rata-rata. Secara umum sangat layak. Kami juga mengkaji harga produk ini, bisa saja di bawah pasar namun tetap menghasilkan keuntungan bagi perusahaan,” katanya.



Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan dengan kapasitas ultrafiltrasi mencapai 200 liter per detik, air kemasan ini sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jumlah besar demi menjaga kualitas.

Usep mengaku produksi air minum dalam kemasan ini hanya membutuhkan investasi sebesar Rp4 miliar mengingat perusahaan sudah merealisasikan kerja sama dengan PT Moya sejak 12 tahun lalu, terhitung mulai tahun 2010.

”Kerja sama kami dengan PT Moya selama 25 tahun, masih 13 tahun ke depan jadi tinggal jalan saja jika perluasan usaha ini disetujui. Bicara profit, setiap satu juta liter air kemasan terjual, keuntungan bersih perusahaan Rp2-3 miliar per tahun berbentuk PAD,” tegasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)