Profil 2 Pasukan Elite Polri, Punya Persenjataan Canggih hingga Kendaraan Tempur
Selasa, 13 Desember 2022 - 06:41 WIB
Beberapa tugas utamanya adalah penanganan terorisme domestik, penanganan kerusuhan, penegakan hukum berisiko tinggi, pencarian dan penyelamatan (SAR), penyelamatan sandera, dan penjinakan bom (EOD).
Korps Brimob juga bersifat sebagai komponen besar di dalam Polri yang dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas anti-separatis dan anti-pemberontakan, sering kali bersamaan dengan operasi militer. Setiap Polda di Indonesia mempunyai kesatuan Brimob masing-masing.
Korps Brimob terdiri dari dua cabang, yaitu Pasukan Gegana dan Pasukan Pelopor. Pasukan Gegana mulanya dibentuk dari pemikiran tokoh Polri pada tahun 1974. Pemikiran tersebut didasari adanya isu teror terhadap Polda Metro Jaya. Sehingga untuk mengantisipasinya, dibentuk Kompi Satuan Gegana Brimob Polri pada 27 November 1974.
Pada awal terbentuk, Gegana dipimpin oleh Mayor Pol Soemardi. Meski sudah terbentuk pada akhir tahun 1974, namun pengakuan departemen pertahanan keamanan baru ada pada tahun 1976.
Sedangkan Pasukan Pelopor adalah satuan pelaksana utama yang berada di bawah Korps Brimob Polri. Sejarah Pasukan Pelopor dimulai pada September 1959, ketika Brimob Ranger dibentuk. Pasukan ini kemudian berganti nama menjadi Resimen Pelopor pada 1961.
Ketika itu, bersenjatakan AR-15, pasukan ini menjalankan misi penyusupan ke Irian Barat sebagai bagian dari Komando Trikora. Tahun 1964, Resimen Pelopor atau Menpor terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia. Akan tetapi, pasukan ini dibubarkan pada 1972 karena perubahan kebijakan politik.
Meski sempat diikutsertakan dalam pasukan khusus di Operasi Seroja tahun 1975, keberadaan Resimen Pelopor yang merupakan pasukan elite Brimob ketika itu mulai terlupakan. Saat ini Pasukan Pelopor menjadi pasukan utama Korps Brimob.
2. Densus 88
tulis komentar anda