Sejarah Brimob Polri, Dibentuk Jepang untuk Perang Asia Timur Raya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Korps Brimob Polri awalnya adalah organisasi bentukan Jepang . Organisasi ini mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Keisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade), hingga Brigade Mobil (Brimob).
Dikutip dari korbrimob.polri.go.id, pada Maret 1943-Desember 1944 Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer seperti Seinendan, Keibodan, Heiho, hingga Peta.
Baca juga: Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak
Kemudian, Jepang membentuk satuan polisi khusus bernama Tokubetsu Keisatsu Tai di Indonesia pada April 1944. Pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai merupakan bagian strategi Jepang dalam perang Asia Timur Raya.
Tokubetsu Keisatsu Tai didirikan di setiap karesidenan di seluruh Jawa, Madura, dan Sumatera yang beranggotakan polisi muda dan pemuda polisi. Para calon anggota diasramakan sekaligus memperoleh pendidikan berupa latihan kemiliteran dari tentara Jepang.
Mereka juga mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dari polisi biasa. Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai merupakan pasukan polisi yang terlatih, disiplin tinggi, serta terorganisir rapi.
Saat Jepang menyerah kepada Sekutu serta Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, ketika itu juga masa penggemblengan Tokubetsu Keisatsu Tai berakhir.
Seluruh satuan semimiliter hingga militer dibubarkan. Hanya terdapat kesatuan yang masih diperbolehkan memegang senjata yaitu Tokubetsu Keisatsu Tai.
Ini membuat anggota Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi pionir dalam perebutan senjata guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai bersama rakyat Indonesia dan kesatuan lainnya bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka, Tokubetsu Keisatsu Tai berubah nama menjadi Polisi Istimewa. Saat itu, Polisi Istimewa memperbanyak sekaligus menyebarluaskan teks Proklamasi. Mereka menempelkan di tempat yang ramai sehingga dapat dibaca dan dapat dikunjungi orang.
Baca juga: Komandan Brimob Ini Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Presiden Soekarno
Kemudian, mereka mengganti pimpinan Polisi Istimewa dari Jepang, yaitu Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto. Kepemimpinan di Markas Polisi Istimewa lalu berada di bawah kendali Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi satu yaitu Mobile Brigade (Mobrig) atau sekarang dikenal Brigade Mobile atau Brimob.
Berdasarkan surat order YM Menteri Kepala Kepolisian Negara No Pol 23/61/tanggal 12 Agustus 1961, tanggal 14 November 1961 ditetapkan sebagai hari Mobile Brigade.
Pada 14 November 1961 itu juga Presiden Soekarno resmi mengubah nama dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile/Brimob.
Lihat Juga: Profil Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti, Polwan Jenderal Sekaligus Dokter Forensik Polri
Dikutip dari korbrimob.polri.go.id, pada Maret 1943-Desember 1944 Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer seperti Seinendan, Keibodan, Heiho, hingga Peta.
Baca juga: Kisah Komandan Brimob yang Miliki Jimat Mengendus Gerombolan Pemberontak
Kemudian, Jepang membentuk satuan polisi khusus bernama Tokubetsu Keisatsu Tai di Indonesia pada April 1944. Pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai merupakan bagian strategi Jepang dalam perang Asia Timur Raya.
Tokubetsu Keisatsu Tai didirikan di setiap karesidenan di seluruh Jawa, Madura, dan Sumatera yang beranggotakan polisi muda dan pemuda polisi. Para calon anggota diasramakan sekaligus memperoleh pendidikan berupa latihan kemiliteran dari tentara Jepang.
Mereka juga mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dari polisi biasa. Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai merupakan pasukan polisi yang terlatih, disiplin tinggi, serta terorganisir rapi.
Saat Jepang menyerah kepada Sekutu serta Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, ketika itu juga masa penggemblengan Tokubetsu Keisatsu Tai berakhir.
Seluruh satuan semimiliter hingga militer dibubarkan. Hanya terdapat kesatuan yang masih diperbolehkan memegang senjata yaitu Tokubetsu Keisatsu Tai.
Ini membuat anggota Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi pionir dalam perebutan senjata guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Anggota Tokubetsu Keisatsu Tai bersama rakyat Indonesia dan kesatuan lainnya bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka, Tokubetsu Keisatsu Tai berubah nama menjadi Polisi Istimewa. Saat itu, Polisi Istimewa memperbanyak sekaligus menyebarluaskan teks Proklamasi. Mereka menempelkan di tempat yang ramai sehingga dapat dibaca dan dapat dikunjungi orang.
Baca juga: Komandan Brimob Ini Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Presiden Soekarno
Kemudian, mereka mengganti pimpinan Polisi Istimewa dari Jepang, yaitu Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto. Kepemimpinan di Markas Polisi Istimewa lalu berada di bawah kendali Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa dan Pasukan Polisi Istimewa dilebur menjadi satu yaitu Mobile Brigade (Mobrig) atau sekarang dikenal Brigade Mobile atau Brimob.
Berdasarkan surat order YM Menteri Kepala Kepolisian Negara No Pol 23/61/tanggal 12 Agustus 1961, tanggal 14 November 1961 ditetapkan sebagai hari Mobile Brigade.
Pada 14 November 1961 itu juga Presiden Soekarno resmi mengubah nama dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile/Brimob.
Lihat Juga: Profil Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti, Polwan Jenderal Sekaligus Dokter Forensik Polri
(jon)