Sejarah Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan, Bekas Pangkalan Militer di Era Perang Pasifik

Sabtu, 11 Juni 2022 - 12:53 WIB
Rencana berubah ketika Jepang telah menyerang Sumatera. Pondok Tjabe menerima 25 unit Hawker Hurricane RAF yang sebagian besar belum siap beroperasi.

Baca juga : Sejarah Bandara Kemayoran, Saksi Bisu Konferensi Asia Afrika dan Asian Games 1962

RAF dan Angkatan Udara Australia (RAAF) juga mereorganisasi skuadron pesawat pengebom mereka setelah mundur dari Singapura dan Malaya. Kini, RAAF menerjunkan CAC Wirraway sebagai pelengkap Hawker Hurricane, Vickers Vildebeest, dan bomber torpedo Fairey Albacore.

Jepang pada akhirnya menyerah dan Bandara Pondok Cabe jatuh kembali ke tangan Belanda hingga Agresi Militer Sekutu berakhir pada 1950.

Kemudian bandara bandara di Indonesia dinasionalisasi oleh TNI AU, termasuk Bandara Pondok Cabe yang akhirnya membentuk segitiga emas bersama Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Budiarto Curug.

Bandara Pondok Cabe saat ini dikenal sebagai markas homebase dari maskapai Pelita Air Service yang merupakan anak perusahaan PT. Pertamina yang juga menjadi pengelola bandara tersebut.

Selain itu Bandara Pondok Cabe juga menjadi pangkalan udara untuk Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut), Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) dan Ditpolairud (Direktorat Polisi Air dan Udara).
(bim)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More