Motif Pembunuhan Mayat Terbungkus Sarung di Tangsel, Polisi: Pelaku Sakit Hati
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Motif pembunuhan keponakan terhadap sang paman yang jasadnya ditemukan terbungkus di dalam sarung di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) diduga karena sakit hati. Sikap korban dianggap terhadap pelaku dianggap sebagai pemicu.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan pelaku berinisal AH (23) melakukan pembunuhan diduga karena sakit hati.
"Kalau motifnya itu dia sakit hati. Jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu," ujar Titus saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Pelaku merasa korban yang merupakan pamannya memperlakukan dirinya dengan sewenang-wenang. Korban dianggap sering memarahi pelaku yang tidak bagus dalam bekerja meski pun telah berusaha sangat keras.
"Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus. Kayak tidur subuh-subuh dibangungin 'lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini' begitu beberapa kali," jelasnya.
Kemudian puncaknya pada hari Kamis Subuh. Pelaku membangunkan korban dengan cara yang dianggap membuat kesal dengan menarik sarung.
"Pemicu puncaknya pada hari Kamis itu, subuh, dia dibangunin itu, terus Kamis berarti subuhnya Jumat, habis salat Jumat itu lah dia mempersiapkan," bebernya.
Pelaku menggunakan golok milik tetangganya untuk dihantamkan ke bagian leher korban saat sedang makan. Kemudian pada malam Sabtu membuang jasad dan akhirnya ditemukan warga.
Warga perumahan, Pamulang, Tangerang Selatan sebelumnya digegerkan dengan temuan mayat tanpa identitas terbungkus kain sarung pada Sabtu (11/5/2024). Mayat tersebut memiliki luka dalam pada leher korban hingga hampir terputus.
Selain luka gorok, ada luka di tangan kiri korban, yang diduga bekas akibat pembacokan. Jari manis korban juga putus diduga karena sabetan benda tajam.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan pelaku berinisal AH (23) melakukan pembunuhan diduga karena sakit hati.
"Kalau motifnya itu dia sakit hati. Jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu," ujar Titus saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Pelaku merasa korban yang merupakan pamannya memperlakukan dirinya dengan sewenang-wenang. Korban dianggap sering memarahi pelaku yang tidak bagus dalam bekerja meski pun telah berusaha sangat keras.
"Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus. Kayak tidur subuh-subuh dibangungin 'lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini' begitu beberapa kali," jelasnya.
Kemudian puncaknya pada hari Kamis Subuh. Pelaku membangunkan korban dengan cara yang dianggap membuat kesal dengan menarik sarung.
"Pemicu puncaknya pada hari Kamis itu, subuh, dia dibangunin itu, terus Kamis berarti subuhnya Jumat, habis salat Jumat itu lah dia mempersiapkan," bebernya.
Pelaku menggunakan golok milik tetangganya untuk dihantamkan ke bagian leher korban saat sedang makan. Kemudian pada malam Sabtu membuang jasad dan akhirnya ditemukan warga.
Warga perumahan, Pamulang, Tangerang Selatan sebelumnya digegerkan dengan temuan mayat tanpa identitas terbungkus kain sarung pada Sabtu (11/5/2024). Mayat tersebut memiliki luka dalam pada leher korban hingga hampir terputus.
Selain luka gorok, ada luka di tangan kiri korban, yang diduga bekas akibat pembacokan. Jari manis korban juga putus diduga karena sabetan benda tajam.
(kri)