Menilik Sejarah Stasiun Gambir

Rabu, 08 Juni 2022 - 19:48 WIB
Pada tahun 1976, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP melakukan kerja sama dalam pembangunan kawasan Jabodetabek. Untuk menarik minat penduduk agar menetap di kawasan ini, pemerintah meningkatkan layanan transportasi.

Kerjasama itu membangun sistem kereta api modern guna menumbuhkan peran kereta api di wilayah Jabodetabek. Salah satunya adalah proyek pembangunan jalur layang kereta api Jakarta- Manggarai. Salah satunya adalah Stasiun Gambir yang berfungsi sebagai perhentian di jalur layang. Pada 17 Desember 1986 pembangunan ditandai dengan pemasangan tiang pertama di segmen B, tepatnya di bagian selatan Stasiun Gambir yang lama.

Stasiun Gambir baru dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian jalur pada Jumat 6 Jumat 1992, yang diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan ditandai pengoperasian Kereta Api Listrik.

Stasiun baru ini memiliki tiga lantai, lantai pertama yang jadi loket penjualan tiket, lantai dua yang menjadi ruang tunggu penumpang yang dilengkapi toilet, restoran dan beberapa kantor pegawai, dan lantai atas adalah peron bagi penumpang.

Arsitektur di bagian atas terlihat sederhana dengan atap bersusun seperti joglo. Jalur layang sendiri masing masing memiliki warna yang berbeda. Stasiun Gambir dominan warna hijau, hingga lantainya juga dipasang porselen warna hijau. Stasiun ini juga menjadi bangunan yang mudah dikenali di jantung kota Jakarta.
(bim)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More