Rapid Test di Cideng, Sandi: Jangan Terkecoh Situasi yang Melandai

Jum'at, 19 Juni 2020 - 15:59 WIB
Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Sandiaga Salahudin Uno saat meninjau rapid test di Lapangan Sinarmas, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2020). Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 (RIB) terus bergerak membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 . Kali ini, RIB menggelar rapid test di Lapangan Sinarmas, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Rapid test menyasar masyarakat umum, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), dan pekerja lepas di wilayah Gambir. Dalam rapid test ini, RIB menyiapkan dua mobile lab untuk tes PCR atau swab test dan dua mobil ambulans.

Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif Covid-19. Mobile lab RIB ini dapat mengambil 320 sampel per hari. Adapun, hasil swab test bisa diketahui hanya dalam kurun waktu 3 jam. (Baca juga: WHO Optimistis Ratusan Juta Dosis Vaksin Covid-19 Bisa Siap Sebelum 2021)



Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, rapid test ini bukti gerak cepat dari Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 yang berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Pemkot Jakarta Pusat menangani Covid-19. Gambir sudah masuk zona hijau. Satu-satunya kecamatan di Jakarta Pusat yang berstatus zona hijau. (Baca juga: Waspada, Ponsel Bisa Jadi Medium Penyebaran Virus Corona)

“Ini harus terus dijaga dan sosialisasi serta edukasi masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dan patuhi protokol yang ketat dan disiplin,” kata Sandiaga di Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2020).

Sandi menegaskan saat ini Indonesia tengah memasuki era new normal dan sebagian ekonomi mulai dibuka secara perlahan sesuai tahapan pemerintah. Dia mengimbau seluruh elemen masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah. (Lihat grafis: Stasiun di Jakarta jadi Sentral Pergerakan Transportasi Ibu Kota)

Sandiaga meminta masyarakat membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia berpesan kepada semua pihak agak jangan terlena dan terkecoh dengan situasi yang mulai melandai.

Dia mencontohkan gelombang kedua wabah flu Spanyol yang paling mematikan. Flu Spanyol ini terjadi pada 1918-1920 yang merenggut hampir 50 juta jiwa di seluruh dunia.

“Oleh karena itu, kita belajar dari pengalaman dan sejarah. Jangan sampai kita terlena dan lengah sehingga kita tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara disiplin,” tandasnya. (Lihat foto: Minimalisir Penularan COVID-19, Pemprov DKI Siapkan Jalur Khusus Sepeda)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More