Mantan Kapolri Ini Berani Tolak Gagasan Jenderal TNI LB Moerdani

Rabu, 09 Maret 2022 - 15:06 WIB
Menurut penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis dalam buku Resimen Pelopor, keberadaan Resimen Pelopor dirancang untuk memiliki kualifikasi lebih tinggi dari Brimob. Pasukan khusus ini bertujuan mengatasi konflik bersenjata di daerah kemudian menangani keamanan dalam negeri.

Baca juga: 3 Jenderal Polisi Pernah Kolaborasi dengan Anies, Nomor 1 Mantan Kapolri

Pada masa itu, terdapat beberapa perwira Polri dari Brimob atau Mobbrig yang mendapatkan kursus infanteri lanjut di Fort Lavenworth dan Fort Bragg di Amerika Serikat, salah satunya Anton Soedjarwo yang saat itu berpangkat Inspektur.

Mereka terpilih mengikuti pendidikan infanteri karena Presiden Soekarno sengaja tidak mengirim “para pesaingnya” dari perwira Angkatan Darat. Perwira Polri yang mendapat pendidikan di AS adalah Tentara Pelajar sehingga Soekarno mempunyai argument kuat untuk mengirim mereka.

Sebelum menjabat Kapolri, Anton Soedjarwo pernah menduduki jabatan strategis antara lain Ajudan Kapolri Sukanto Tjokrodiatmodjo (1956); Komandan Kores 102, Kodak 10 di Malang (1972-1974); Komandan Komando Daerah Kepolisian (Kodak) 11 Kalimantan Barat (1974); Komandan Kodak 2 Sumatera Utara (1978); Brigjen Pol kemudian Mayjen Pol Kodak 7 Jakarta Raya (1978-1982).

Anton Soedjarwo wafat di Jakarta pada 18 April 1988 dalam usia 57 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan. Putranya yakni Rudi Soedjarwo merupakan sutradara film.
(jon)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More