Dua Balita di Cikarang Selatan Terpapar Covid-19
Kamis, 11 Juni 2020 - 12:47 WIB
BEKASI - Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi menyebutkan dua balita yang tinggal di wilayah Cikarang Selatan, terpapar Covid-19. Namun kedua balita tersebut selama ini tidak dalam perawatan khusus tim dokter.
"Kedua balita tersebut terpapar dari kedua orang tuanya yang terlebih dahulu positif Covid-19," ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Kamis (11/6/2020). (Baca juga: PSBB Proporsional, Penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi Cenderung Menurun)
Saat ini, satu dari dua balita dipastikan sudah sembuh dari Covid-19. Namun untuk satu balita lagi masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bekasi. Hanya saja, tidak ada perawatan khusus untuk balita yang terpapar Covid-19.
"Tidak ada perawatan khusus. Sekarang satu sudah sembuh. Tapi satu lagi masih dirawat, kondisinya sudah membaik," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tersebut.
Dua balita yang terpapar Covid-19 ini selama perawatan ditemani oleh sang ibu. Sebab ibu si balita jugu secara bersamaan mendapatkan perawatan Covid-19. (Baca juga: Selama Masa Pandemi Corona, 12.951 Wanita Bekasi Hamil)
Menurut Alamsyah, balita itu sebenarnya lebih sedikit kemungkinan terpapar Covid-19, mengingat setiap harinya tidak banyak kontak dengan orang lain seperti halnya orang dewasa. Hanya saja, setiap orang tua tidak bisa menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, yang menyebabkan balita (anak) terpapar Covid-19.
"Hingga saat ini baru dua balita tersebut yang terpapar. Untuk itu, orang tua harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dalam mengasuh anak," ungkapnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Rusdi Haryadi, sangat menyesalkan adanya balita yang terpapar Covid-19. Untuk itu, ia meminta pemerintah lebih gencar melakukan sosialiasi ke tengah masyarakat, agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang.
"Saat ini sudah ada balita yang terpapar Covid-19, bagaimana ke depannya? Apalagi anak-anak itu ada ruang lingkup aktivitas, apa lagi nanti ketika New Normal diberlakukan di dunia pendidikan, bisa berbahaya," tandasnya. (Baca juga: PSBB Dilonggarkan, Anak-anak dan Ibu Hamil Dilarang Beraktivitas di Luar Rumah)
Rusdi menduga akan ada lonjakan angka balita (anak-anak) yang terpapar Covid-19 apabila New Normal diberlakukan. Pasalnya, kepada anak-anak susah diberlakukan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Kalau pandangan saya, untuk Kabupaten Bekasi ini memang perlu dikaji lagi terkait New Normal. Terutama di dunia pendidikan, terutama anak-anak yang memang rentan terpapar. Kenyakinan saya akan ada lonjakan jumlah balita yang terpapar Covid-19," pungkasnya.
"Kedua balita tersebut terpapar dari kedua orang tuanya yang terlebih dahulu positif Covid-19," ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Kamis (11/6/2020). (Baca juga: PSBB Proporsional, Penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi Cenderung Menurun)
Saat ini, satu dari dua balita dipastikan sudah sembuh dari Covid-19. Namun untuk satu balita lagi masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bekasi. Hanya saja, tidak ada perawatan khusus untuk balita yang terpapar Covid-19.
"Tidak ada perawatan khusus. Sekarang satu sudah sembuh. Tapi satu lagi masih dirawat, kondisinya sudah membaik," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi tersebut.
Dua balita yang terpapar Covid-19 ini selama perawatan ditemani oleh sang ibu. Sebab ibu si balita jugu secara bersamaan mendapatkan perawatan Covid-19. (Baca juga: Selama Masa Pandemi Corona, 12.951 Wanita Bekasi Hamil)
Menurut Alamsyah, balita itu sebenarnya lebih sedikit kemungkinan terpapar Covid-19, mengingat setiap harinya tidak banyak kontak dengan orang lain seperti halnya orang dewasa. Hanya saja, setiap orang tua tidak bisa menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, yang menyebabkan balita (anak) terpapar Covid-19.
"Hingga saat ini baru dua balita tersebut yang terpapar. Untuk itu, orang tua harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dalam mengasuh anak," ungkapnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Rusdi Haryadi, sangat menyesalkan adanya balita yang terpapar Covid-19. Untuk itu, ia meminta pemerintah lebih gencar melakukan sosialiasi ke tengah masyarakat, agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang.
"Saat ini sudah ada balita yang terpapar Covid-19, bagaimana ke depannya? Apalagi anak-anak itu ada ruang lingkup aktivitas, apa lagi nanti ketika New Normal diberlakukan di dunia pendidikan, bisa berbahaya," tandasnya. (Baca juga: PSBB Dilonggarkan, Anak-anak dan Ibu Hamil Dilarang Beraktivitas di Luar Rumah)
Rusdi menduga akan ada lonjakan angka balita (anak-anak) yang terpapar Covid-19 apabila New Normal diberlakukan. Pasalnya, kepada anak-anak susah diberlakukan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Kalau pandangan saya, untuk Kabupaten Bekasi ini memang perlu dikaji lagi terkait New Normal. Terutama di dunia pendidikan, terutama anak-anak yang memang rentan terpapar. Kenyakinan saya akan ada lonjakan jumlah balita yang terpapar Covid-19," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda