Jakarta Barat Marak Curanmor, Sepekan Lima Motor Digasak Maling
Senin, 06 Desember 2021 - 06:52 WIB
Sekadar diketahui, untuk kasus curanmor yang dialami jurnalis KORAN SINDO, kejadiannya berlangsung saat korban tengah salat Jumat di Masjid Al Mujahidin, Jalan Wijaya Raya, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (3/12). Kasus sudah dilaporkan korban ke petugas Pospol Duta Mas dan Polsek Tanjung Duren. Mendapat laporan tersebut, petugas langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kita berupaya melacak sepeda motor yang hilang. Sekecil apapun informasi dari masyarakat tentu sangat membantu dalam mengungkap kasus ini,” ujar anggota tim Buser Pospol Duta Mas Polsek Tanjung Duren Aipda Eko.
Sementara itu, korban Hendri menyebutkan motor Honda Beat kesayangannya yang hilang itu, berwarna biru putih dengan nopol B 4030 BPD. Cirinya kaca lampu sen belakang sebelah kiri pecah. Dia baru mengetahui motornya hilang usai melaksanakan salat Jumat. "Ketika saya mau pulang motor sudah tidak ada," ucapnya.
baca juga: Sepekan, Kasus Curanmor di Jakarta Terjadi Setiap Hari
Hendri juga menuturkan, di kawasan Jelambar hingga Wijaya Kusuma yang notabene masuk wilayah hukum Polsek Tanjung Duren sangat rawan dengan aksi pencurian sepeda motor. Meskipun sejumlah aksi pencurian motor sempat terekam CCTV, namun sepertinya sulit diungkap kepolisian. “Dulu pernah tetangga saya kehilangan motor di dalam pekarangannya. Pelakunya berdua pakai motor berjaket hijau itu jelas-jelas aksinya terekam CCTV. Tapi, sampai sekarang pelakunya belum terungkap,” ujar Hendri.
Senada, Ketua RT 4 RW 11 Jelambar Baru Gito juga mengakui rawannya curanmor di lingkungan Jelambar hingga Wijaya Kusuma dan sekitarnya. “Pelaku yang sudah beberapa kali terekam CCTV tidak juga berhasil ditangkap,” katanya.
Sementara itu, jajaran Polsek Tanjung Duren, Polres Jakarta Barat, masih terus melacak keberadaan sepeda motor milik wartawan KORAN SINDO yang hilang digondol maling. Bahkan hingga tengah malam ini, seusai melakukan analisa dan evaluasi (Anev), Unit Reskrim Polsek Tanjung Duren yang dipimpin AKP Fernando, mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) hilangnya motor. "Kita enggak akan menyerah, harus upaya terus. Sama butuh bantuan dari masyarakat juga untuk dapat petunjuk-petunjuk dalam mengungkap kasus ini," kata Fernando saat dihubungi KORAN SINDO.
baca juga: Marak Aksi Curanmor di Jakarta Timur, Polisi Tak Kunjung Tangkap Pelaku
Setali tiga uang, Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar menegaskan, karena sudah menjadi atensi pimpinan, maka pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus ini.. “Kami nggak diam saja. Anggota buser kami lakukan patroli kok di tempat-tempat rawan pada jam-jam tertentu,” ujar Ocha, sapaan akrab Rosana Albertina Labobar.
Tak hanya Polsek Tanjung Duren yang bergerak, pada siang harinya usai mendapat laporan kasus curanmor tersebut, salah satu anggota tim Buser Pospol Duta Mas Aipda Eko, langsung menyisir lokasi tempat kejadian perkara (TKP), di mana hilangnya motor tersebut. "Kita tetap berupaya untuk menemukan motor yang hilang tersebut," kata Aipda Eko sembari menanyai sejumlah orang di TKP.
“Kita berupaya melacak sepeda motor yang hilang. Sekecil apapun informasi dari masyarakat tentu sangat membantu dalam mengungkap kasus ini,” ujar anggota tim Buser Pospol Duta Mas Polsek Tanjung Duren Aipda Eko.
Sementara itu, korban Hendri menyebutkan motor Honda Beat kesayangannya yang hilang itu, berwarna biru putih dengan nopol B 4030 BPD. Cirinya kaca lampu sen belakang sebelah kiri pecah. Dia baru mengetahui motornya hilang usai melaksanakan salat Jumat. "Ketika saya mau pulang motor sudah tidak ada," ucapnya.
baca juga: Sepekan, Kasus Curanmor di Jakarta Terjadi Setiap Hari
Hendri juga menuturkan, di kawasan Jelambar hingga Wijaya Kusuma yang notabene masuk wilayah hukum Polsek Tanjung Duren sangat rawan dengan aksi pencurian sepeda motor. Meskipun sejumlah aksi pencurian motor sempat terekam CCTV, namun sepertinya sulit diungkap kepolisian. “Dulu pernah tetangga saya kehilangan motor di dalam pekarangannya. Pelakunya berdua pakai motor berjaket hijau itu jelas-jelas aksinya terekam CCTV. Tapi, sampai sekarang pelakunya belum terungkap,” ujar Hendri.
Senada, Ketua RT 4 RW 11 Jelambar Baru Gito juga mengakui rawannya curanmor di lingkungan Jelambar hingga Wijaya Kusuma dan sekitarnya. “Pelaku yang sudah beberapa kali terekam CCTV tidak juga berhasil ditangkap,” katanya.
Sementara itu, jajaran Polsek Tanjung Duren, Polres Jakarta Barat, masih terus melacak keberadaan sepeda motor milik wartawan KORAN SINDO yang hilang digondol maling. Bahkan hingga tengah malam ini, seusai melakukan analisa dan evaluasi (Anev), Unit Reskrim Polsek Tanjung Duren yang dipimpin AKP Fernando, mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) hilangnya motor. "Kita enggak akan menyerah, harus upaya terus. Sama butuh bantuan dari masyarakat juga untuk dapat petunjuk-petunjuk dalam mengungkap kasus ini," kata Fernando saat dihubungi KORAN SINDO.
baca juga: Marak Aksi Curanmor di Jakarta Timur, Polisi Tak Kunjung Tangkap Pelaku
Setali tiga uang, Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar menegaskan, karena sudah menjadi atensi pimpinan, maka pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus ini.. “Kami nggak diam saja. Anggota buser kami lakukan patroli kok di tempat-tempat rawan pada jam-jam tertentu,” ujar Ocha, sapaan akrab Rosana Albertina Labobar.
Tak hanya Polsek Tanjung Duren yang bergerak, pada siang harinya usai mendapat laporan kasus curanmor tersebut, salah satu anggota tim Buser Pospol Duta Mas Aipda Eko, langsung menyisir lokasi tempat kejadian perkara (TKP), di mana hilangnya motor tersebut. "Kita tetap berupaya untuk menemukan motor yang hilang tersebut," kata Aipda Eko sembari menanyai sejumlah orang di TKP.
tulis komentar anda