Subsidi Silang, PDAM Bekasi Kaji Kenaikan Tarif Air 20 Persen
Selasa, 16 November 2021 - 09:00 WIB
BEKASI - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi berencana untuk menaikan tarif penggunaan air di Bekasi. Kenaikan tarif tersebut nantinya akan menyasar bagi pelanggan pengguna progresif air diatas 10 kubik per bulan.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengatakan kenaikan biaya tersebut dinilai tidak akan menjadi nilai yang signifikan. Nantinya, apabila rampung dalam hal pengkajian, tarif akan disesuaikan pada awal tahun 2022.
”Kami pastikan penyesuaiannya tidak signifikan, maksimal itu di angka 20 persen. Tapi saat ini masih kami kaji dengan memperhatikan kesesuaian kemampuan masyarakat,” kata Usep, Selasa (16/11/2021).
Jika kajian tersebut rampung, Usep mengatakan tarif yang dikenakan menjadi Rp 11.000, naik 2.000 dari sebelumnya. Sementara pada pengguna air dibawah ketentuan tersebut, dipastikan tidak ada kenaikan.
”Yang biasanya itu Rp 9.000 per kubik nanti jadi sekitar Rp 11.000, keputusan menunggu hasil kajian,” sambungnya.Menurutnya, skema tersebut bertujuan untuk memberikan subsidi bagi pengguna PDAM lainnya di Bekasi.
Sehingga, tambah Usep, cakupan layanan akan semakin meningkat dengan membuat aaluran pipa ke berbagai daerah di Kabupaten Bekasi. Maka hasilnya itu akan digunakan untuk melayani daerah lain yang sebelumnya belum terlayani.
”Jadi dengan penyesuaian tarif ini, perluasan cakupan layanan bisa kami capai dengan signifikan. Indikatornya, bila target penambahan pelanggan baru kami sebanyak 15.000 pelanggan per tahun, sekarang kami berani memasang target penambahan pelanggan baru sampai 50.000 pelanggan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Usep mengungkapkan bahwa PDAM Tirta Bhagasasi merupakan perusahaan air yang memiliki jumlah pelanggan terbesar di Jawa Barat. Namun, jumlah itu tak sebanding dengan cakupan wilayah yang tercatat.
Saat ini, terdapat 280.000 pelanggan yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi. Namun, di Kabupaten Bekasi sendiri tidak seluruh wilayah terpasang saluran. Kedepan, rencananya dia juga akan menjalin kerja sama bersama pihak swasta. ”Saat ini berbagai upaya terus dilakukan agar seluruh warga Kabupaten Bekasi, khususnya bisa terlayani.” tutupnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengatakan kenaikan biaya tersebut dinilai tidak akan menjadi nilai yang signifikan. Nantinya, apabila rampung dalam hal pengkajian, tarif akan disesuaikan pada awal tahun 2022.
”Kami pastikan penyesuaiannya tidak signifikan, maksimal itu di angka 20 persen. Tapi saat ini masih kami kaji dengan memperhatikan kesesuaian kemampuan masyarakat,” kata Usep, Selasa (16/11/2021).
Jika kajian tersebut rampung, Usep mengatakan tarif yang dikenakan menjadi Rp 11.000, naik 2.000 dari sebelumnya. Sementara pada pengguna air dibawah ketentuan tersebut, dipastikan tidak ada kenaikan.
”Yang biasanya itu Rp 9.000 per kubik nanti jadi sekitar Rp 11.000, keputusan menunggu hasil kajian,” sambungnya.Menurutnya, skema tersebut bertujuan untuk memberikan subsidi bagi pengguna PDAM lainnya di Bekasi.
Sehingga, tambah Usep, cakupan layanan akan semakin meningkat dengan membuat aaluran pipa ke berbagai daerah di Kabupaten Bekasi. Maka hasilnya itu akan digunakan untuk melayani daerah lain yang sebelumnya belum terlayani.
”Jadi dengan penyesuaian tarif ini, perluasan cakupan layanan bisa kami capai dengan signifikan. Indikatornya, bila target penambahan pelanggan baru kami sebanyak 15.000 pelanggan per tahun, sekarang kami berani memasang target penambahan pelanggan baru sampai 50.000 pelanggan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Usep mengungkapkan bahwa PDAM Tirta Bhagasasi merupakan perusahaan air yang memiliki jumlah pelanggan terbesar di Jawa Barat. Namun, jumlah itu tak sebanding dengan cakupan wilayah yang tercatat.
Saat ini, terdapat 280.000 pelanggan yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi. Namun, di Kabupaten Bekasi sendiri tidak seluruh wilayah terpasang saluran. Kedepan, rencananya dia juga akan menjalin kerja sama bersama pihak swasta. ”Saat ini berbagai upaya terus dilakukan agar seluruh warga Kabupaten Bekasi, khususnya bisa terlayani.” tutupnya.
(ams)
tulis komentar anda