Polres Jakbar Matangkan Vaksinasi Tahap 2 September 2021
Rabu, 25 Agustus 2021 - 18:18 WIB
Sasar Ratusan RW
Gerakan yang masif masih terus dilakukan Kapolres bersama jajarannya dalam penyuntikan vaksinasi merdeka. Sejak dibuka awal Agustus lalu, tercatat 181 gerai yang dibukanya mencapai vaksinasi kian maksimal dengan 15 ribu-17 ribu warga per hari.
Dari situlah terlihat penurunan warga yang terpapar, dari sebelumnya mencapai belasan ribu kini berkurang sekitar 1.000 warga. "Kita lihat di lapangan semakin banyak orang divaksin semakin situasi terkendali yang pasti secara medis ada yang punya komorbid," ujar Ady.
Baca juga: Dukung Pemerintah, PT Sunindo Adipersada Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Masyarakat
Adanya tambahan merek vaksin Moderna dan Pfizer yang baru datang Jumat 20 Agustus 2021 lalu disambut baik oleh pihaknya. Masalah masyarakat yang belum tervaksin karena permasalahan komorbid dan tak boleh divaksin dengan AstraZeneca atau Sinovac akan membantu menyelesaikan permasalahan vaksin. Dengan demikian, capaian masyarakat yang tervaksin kian maksimal.
Kendala Relawan dan Nakes
Pada pelaksanaan vaksinasi tahap 1 lalu, Kapolres mengakui masalah relawan menjadi kendalanya. Sekalipun telah mengerahkan 900 relawan, namun dengan kondisi kemarin masih banyak kekurangan, salah satunya soal nakes.
"Bayangin pada tahap pertama ada dokter yang harus mengawasi 1-4 titik lokasi penyuntikan. Ini saya rasa tidak efektif tentunya menjadi evaluasi kami sebelum tahap 2 nanti," katanya.
Agar tak terjadi permasalahan semacam ini, polisi akan melakukan pendekatan dan mengajak relawan, khususnya nakes untuk bergabung sebelum pelaksanaan vaksinasi tahap 2 September 2021. "Kami ingin persiapan nantinya jauh lebih matang," ucapnya.
Untuk merampungkan vaksinasi tahap 1 yang kini masih berlangsung, Kapolres telah mengerahkan binmas untuk menyisir satu per satu rumah warga. Keluarga yang telah divaksin akan ditempeli stiker sebagai tanda, sementara yang belum akan diarahkan ke sentra vaksin. "Memang bisa secara door to door dan mendatangi langsung rumah warga, tapi saya pikir itu tak efektif karena waktu yang dibutuhkan cukup banyak," kata Ady.
Gerakan yang masif masih terus dilakukan Kapolres bersama jajarannya dalam penyuntikan vaksinasi merdeka. Sejak dibuka awal Agustus lalu, tercatat 181 gerai yang dibukanya mencapai vaksinasi kian maksimal dengan 15 ribu-17 ribu warga per hari.
Dari situlah terlihat penurunan warga yang terpapar, dari sebelumnya mencapai belasan ribu kini berkurang sekitar 1.000 warga. "Kita lihat di lapangan semakin banyak orang divaksin semakin situasi terkendali yang pasti secara medis ada yang punya komorbid," ujar Ady.
Baca juga: Dukung Pemerintah, PT Sunindo Adipersada Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Masyarakat
Adanya tambahan merek vaksin Moderna dan Pfizer yang baru datang Jumat 20 Agustus 2021 lalu disambut baik oleh pihaknya. Masalah masyarakat yang belum tervaksin karena permasalahan komorbid dan tak boleh divaksin dengan AstraZeneca atau Sinovac akan membantu menyelesaikan permasalahan vaksin. Dengan demikian, capaian masyarakat yang tervaksin kian maksimal.
Kendala Relawan dan Nakes
Pada pelaksanaan vaksinasi tahap 1 lalu, Kapolres mengakui masalah relawan menjadi kendalanya. Sekalipun telah mengerahkan 900 relawan, namun dengan kondisi kemarin masih banyak kekurangan, salah satunya soal nakes.
"Bayangin pada tahap pertama ada dokter yang harus mengawasi 1-4 titik lokasi penyuntikan. Ini saya rasa tidak efektif tentunya menjadi evaluasi kami sebelum tahap 2 nanti," katanya.
Agar tak terjadi permasalahan semacam ini, polisi akan melakukan pendekatan dan mengajak relawan, khususnya nakes untuk bergabung sebelum pelaksanaan vaksinasi tahap 2 September 2021. "Kami ingin persiapan nantinya jauh lebih matang," ucapnya.
Untuk merampungkan vaksinasi tahap 1 yang kini masih berlangsung, Kapolres telah mengerahkan binmas untuk menyisir satu per satu rumah warga. Keluarga yang telah divaksin akan ditempeli stiker sebagai tanda, sementara yang belum akan diarahkan ke sentra vaksin. "Memang bisa secara door to door dan mendatangi langsung rumah warga, tapi saya pikir itu tak efektif karena waktu yang dibutuhkan cukup banyak," kata Ady.
tulis komentar anda