40 Warga Kota Bogor yang Sedang Isolasi Mandiri di Rumah Meninggal Dunia, Ini Sebabnya

Senin, 12 Juli 2021 - 20:39 WIB
"Sekarang yang aktif sakit itu tersebar di 6 kecamatan, jumlahnya lebih dari 6.000 orang. Bayangkan, memantau 6.000 dengan titik-titik sebaran yang sangat luas tentu juga teman-teman Puskesmas yang total di Kota Bogor itu ada 25 mengalami kesulitan. Ditambah ada 2 puskesmas yang saat ini dalam posisi tutup sementara karena ada petugas yang meninggal dunia dan terpapar. Jadi kekuatan kita menangani isolasi mandiri itu juga berkurang ditambah seluruh Kota Bogor ada lebih dari 440 tenaga kesehatan yang terpapar," bebernya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Pemulasaran Jenazah Covid-19 Kota Bogor Rino Indira Gusniawan mengatakan bahwa jumlah lahan pemakaman untuk covid-19 masih cukup. Hanya saja terkendala terkait kecepatan untuk menggali lubang makam.

"Hari ini kondisinya kalau lahan cukup, cuma kecepatan membuat lubang yang sekarang menjadi masalah. Kalau dulu kami membuat lubang satu hari 10, jadi kalau sudah terpakai kita bisa buat lagi. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa terkejar karena ritme kerja kita yang sekarang tinggi. Jadi sekarang kami membutuhkan alat. Kalau di Situ Gede kita sudah pakai beko untuk menggali liang lahatnya, jadi kami optimalisasikan semuanya, infrastruktur, SDM, semua untuk memperlancar pemakaman," ujar Rino.

Namun, akan ada penambahan pemakaman Covid-19 khusus non muslim karena TPU Gunung Gadung sudah penuh. Penambahan itu akan dikooridinasikan dengan Dinas Perumkim Kota Bogor.

"Kami berkoordinasi dengan Disperumkim bahwa kita memiliki empat TPU khusus Covid-19, yaitu Gunung Gadung, Situ Gede, Mulyaharja dan Kayu Manis. Posisinya Gunung Gadung dikhususkan untuk yang non muslim, rencananya kami sedang mencari tempat khusus untuk non muslim, karena Gunung Gadung sudah penuh, nanti Disperumkim yang akan memetakan di mana (lokasi pemakaman)," tutupnya.
(thm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More