Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Bogor Naik 65 Persen
Minggu, 13 Juni 2021 - 19:18 WIB
JAKARTA - Tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Kota Bogor kembali mengalami lonjakan. Tercatat, angka tersebut sudah mencapai 65 persen.
"Selama ini keterisiannya itu rendah sekali di bawah 20 persen, sekarang sudah meningkat di angka 65 persen," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kepada wartawan, Minggu (13/6/2021).
Bima menyebut, kondisi ini harus segera diantisipasi. Karena, batas yang ditetapkan WHO untuk keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 adalah 60 persen.
"Ini satu hal yang harus kita antisipasi. Tempat tidur ada, cuma belum penuh. Tempat tidur itu kan 65 persen, di atas (batas anjuran) WHO yang 60 persen, sudah lampu kuning lah," ungkap Bima.
Data menunujukan bahwa peningkatan kasus Covid-19 berasal dari luar Kota Bogor. Hal ini berkaitan dengan usai mudik Lebaran dan libur panjang.
"Sebagian besar kasus itu karena dari luar kota terutama efek mudik, efek yang mulai kembali tatap muka, pesantren, liburan dan sebagainya. Ini sesuai dengan prediksi bersama," bebernya.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan berbagai kesiapan seperti tempat tidur, tenaga kesehatan, testing dan tracing. Termasuk meminta agar masyarakat untuk kembali mengurangi mobilitas.
"Kita akan duduk lagi, rapat lagi membahas update ini. Mungkin akan Perwali atau aturan lagi yang akan disosialisasikan untuk menahan laju itu," tutup Bima.
"Selama ini keterisiannya itu rendah sekali di bawah 20 persen, sekarang sudah meningkat di angka 65 persen," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kepada wartawan, Minggu (13/6/2021).
Bima menyebut, kondisi ini harus segera diantisipasi. Karena, batas yang ditetapkan WHO untuk keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 adalah 60 persen.
"Ini satu hal yang harus kita antisipasi. Tempat tidur ada, cuma belum penuh. Tempat tidur itu kan 65 persen, di atas (batas anjuran) WHO yang 60 persen, sudah lampu kuning lah," ungkap Bima.
Data menunujukan bahwa peningkatan kasus Covid-19 berasal dari luar Kota Bogor. Hal ini berkaitan dengan usai mudik Lebaran dan libur panjang.
"Sebagian besar kasus itu karena dari luar kota terutama efek mudik, efek yang mulai kembali tatap muka, pesantren, liburan dan sebagainya. Ini sesuai dengan prediksi bersama," bebernya.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan berbagai kesiapan seperti tempat tidur, tenaga kesehatan, testing dan tracing. Termasuk meminta agar masyarakat untuk kembali mengurangi mobilitas.
"Kita akan duduk lagi, rapat lagi membahas update ini. Mungkin akan Perwali atau aturan lagi yang akan disosialisasikan untuk menahan laju itu," tutup Bima.
(mhd)
tulis komentar anda