Obituari Anton Medan: Preman Insyaf, Murid Zainuddin MZ hingga Tuduhan Mei 1998

Senin, 15 Maret 2021 - 20:22 WIB
Tapi, semua itu tinggal cerita dan kenangan. Kejamnya hidup membuat dia tersadar. Proses pencarian Tuhan pun menjadikannya pribadi yang agamais.

Baca juga: Anton Medan Meninggal, Warganet Ucapkan Belasungkawa

Anton menjadi mualaf sejak tahun 1992. Dia banyak belajar ilmu agama Islam dari banyak organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Indonesia. "Saya mempelajari Islam dari banyak guru, mulai dari guru NU, Persis dan Muhammadiyah. Akhirnya, hati saya pun menjadi tenang," ujar Anton di sebuah kegiatan tausiah pada 2013.

Murid Dai Sejuta Umat KH Zainuddin MZ itu akhirnya menemukan ketenangan dalam Islam. "Saya mempelajari Islam dari balik tembok-tembok penjara," ucapnya.

Dia pun pernah menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) pada 2012 dan mendirikan Masjid Jami Tan Hok Liang di Pondok Pesantren At-Taibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

Tuduhan Mei 1998

Saat terjadi kerusuhan di Jakarta, Mei 1998, Anton Medan dituduh terlibat. Kerusuhan yang awalnya merupakan demonstrasi mahasiswa untuk memprotes Presiden Soeharto berubah menjadi demonstrasi anti Tionghoa di Jakarta.

Meski Anton memiliki keturunan Tionghoa, dia memberanikan turun ke jalan untuk membuktikan bahwa dirinya setia kepada rakyat, tapi yang terjadi Anton Medan malah menjadi sasaran.

Dalam penyidikan kasus kerusuhan 1998, Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar meski mengaku berada di tengah-tengah massa. Dia pun menolak bersaksi kecuali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merehabilitasi namanya terlebih dahulu.
(jon)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More