Polisi Akui Kesulitan Ungkap Kasus Begal Sepeda Perwira TNI di Bintaro
Minggu, 29 November 2020 - 22:19 WIB
TANGERANG - Petugas kepolisian kesulitan mengungkap kasus begal sepeda Kolonel Adm Ridwan Gultom/Paban 2 dik Spers TNI, di Bintaro, Pondok Aren, 14 November 2020. Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Pondok Aren AKP Riza Sativa.
Riza mengatakan, terkait kasus begal periwa TNI itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan belum menemui titik terang. ( )
"Kita masih tahap penyelidikan. Untuk polda, polres dan polsek, terus berupaya melakukan penyelidikan," kata Reza kepada SINDOnews di Mapolsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (29/11/2020).
Diakui Reza, pihaknya banyak menemukan kendala teknis dalam mengungkap kasus ini. Termasuk dalam mencari dan menemukan identitas pelaku. Petugas pun masih menggali informasi terkait peristiwa tersebut.
"Kendala, kita temukan salah satunya secara teknis. Tapi yang pasti identitas pelaku belum dikantongin. Kamera CCTV ada, cuma untuk pastinya nanti kita sampaikan," ungkapnya. ( )
Sebelumnya, secara mengejutkan kepolisian mengaku tidak menemukan satu pun rekaman CCTV yang merekam peristiwa itu. Hal ini ditenggarai menjadi salah satu penyebab sulitnya mengungkap kasus itu.
Begal orang naik sepeda di wilayah hukum Polres Tangsel, sudah dua kali terjadi. Pertama, terjadi di wilayah Ciputat. Saat itu, aksi begal menyasar anak gadis yang sedang istirahat main handphone di pinggir jalan.
Dua orang pria menggunakan motor, tiba-tiba menghampiri korban dan mengambil paksa teleponnya. Karena melawan, pelaku begal menyayatkan pisau ke tangan korban. ( )
Berapa minggu kemudian, pelaku diciduk dua orang. Kepada petugas, keduanya mengaku nekat melakukan aksi begal, karena terdesak kebutuhan ekonomi untuk service motor. Selanjutnya, pelaku dijebloskan ke penjara.
Riza mengatakan, terkait kasus begal periwa TNI itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan belum menemui titik terang. ( )
"Kita masih tahap penyelidikan. Untuk polda, polres dan polsek, terus berupaya melakukan penyelidikan," kata Reza kepada SINDOnews di Mapolsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (29/11/2020).
Diakui Reza, pihaknya banyak menemukan kendala teknis dalam mengungkap kasus ini. Termasuk dalam mencari dan menemukan identitas pelaku. Petugas pun masih menggali informasi terkait peristiwa tersebut.
"Kendala, kita temukan salah satunya secara teknis. Tapi yang pasti identitas pelaku belum dikantongin. Kamera CCTV ada, cuma untuk pastinya nanti kita sampaikan," ungkapnya. ( )
Sebelumnya, secara mengejutkan kepolisian mengaku tidak menemukan satu pun rekaman CCTV yang merekam peristiwa itu. Hal ini ditenggarai menjadi salah satu penyebab sulitnya mengungkap kasus itu.
Begal orang naik sepeda di wilayah hukum Polres Tangsel, sudah dua kali terjadi. Pertama, terjadi di wilayah Ciputat. Saat itu, aksi begal menyasar anak gadis yang sedang istirahat main handphone di pinggir jalan.
Dua orang pria menggunakan motor, tiba-tiba menghampiri korban dan mengambil paksa teleponnya. Karena melawan, pelaku begal menyayatkan pisau ke tangan korban. ( )
Berapa minggu kemudian, pelaku diciduk dua orang. Kepada petugas, keduanya mengaku nekat melakukan aksi begal, karena terdesak kebutuhan ekonomi untuk service motor. Selanjutnya, pelaku dijebloskan ke penjara.
(mhd)
tulis komentar anda