22 Juta Meter Persegi Tanah Wakaf di Banten Tidak Produktif

Sabtu, 28 November 2020 - 15:05 WIB
"RS Ahmad Wardi menjadi pioner wakaf produktif. Jadi, RS itu dibangun di atas tanah wakaf dan komersil. Hasil pengelolaan RS ini, kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan," ungkapnya. (Baca juga; Indonesia Negara Paling Dermawan, Potensi Wakaf Capai Ratusan Triliun )

Pembangunan RS itu, menggunakan dana investor. Sayang tidak sampai tuntas, dan dilanjutkan dengan Dompet Dhuafa. Semua keuntungan RS akan digunakan untuk membayar utang dan membuat program operasi katarak gratis.

"Jadi ketika sudah produktif, hasil keuntungannya akan dikembalikan kepada warga miskin di Serang. Hasilnya keuntungannya nanti dibagikan kepada penerima manfaat. Di situ juga sering ada kegiatan operasi katarak gratis," terangnya.

Selain RS khusus mata di Serang, wakaf produktif di Banten ada juga yang digunakan untuk pembangunan pom bensin di Kresek, dan sejumlah sekolah. Namun, dibanding jumlahnya yang mencapai 22 juta meter persegi, angka itu tidak sampai 1% nya.

"Tugas terberat kita membangun kepercayaan terhadap BWI. Karena kita bukan bagian dari pemerintahan, kita lembaga independen yang tidak diatur oleh pemerintah. Tetapi, tetap kita dinilai oleh pemerintah," sambungnya.

Ketua Divisi Kelembagaan, Tata Kelola dan Advokasi BWI Muhammad Fuad Nasar menambahkan, kontribusi terbesar wakaf adalah pembangunan daerah. Maka itu, sebisa mungkin wakaf harus produktif dan berguna bagi masyarakat miskin.

"Kita perlu melihat dan mengukur seberapa besar kontribusi perwakafan dengan pembangunam daerah. Karena bicara wakaf, kita bicara pengelolaan aset, dan bicara pengelolaan aset, bicara memproduktifkan aset yang ada," pungkasnya.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More