2 Hari, 6 Pasien COVID-19 di Kota Bogor Meninggal
Jum'at, 27 November 2020 - 17:04 WIB
BOGOR - Jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Bogor bertambah 6 orang dalam dua hari terakhir, Kamis dan Jumat (26-27/11/2020). Total akumulatif kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Bogor sebanyak 97 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak tiga orang per hari termasuk tinggi. Sedangkan total kasus positif COVID-19 di Kota Bogor hingga hari ini, mencapai 3.206 orang.
Rinciannya sebanyak 561 orang masih sakit, 2.548 orang selesai isolasi/sembuh, dan 97 meninggal dunia," kata Juru Bicara (Jubir) Pemkot Bogor untuk Siaga Corona Sri Nowo Retno, Jumat (27/11/2020). (Baca juga; Pegawai Dinas Kependudukan Depok Positif COVID-19, Kantor Ditutup Sampai 2 Desember )
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut status Kota Bogor masih berada di zona risiko sedang atau oranye dengan ketersediaan tempat tidur isolasi di atas 70%. Untuk itu, Pemkot Bogor memperpanjangan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) di Kota Bogor mulai 25 November hingga 8 Desember 2020.
Bima menyebut ketersediaan tempat tidur saat ini sudah mencapai 70% atau melebihi ketentuan WHO yakni 60%. Penambahan jumlah kapasitas akibat meningkatnya angka rata-rata positif baru. "Jadi masih belum aman, saya ingatkan waspada terus. Terbanyak masih dari klaster keluarga,” ungkapnya. (Baca juga; 18 Januari 2021, Kota Bekasi Simulasi Sekolah Tatap Muka )
Catatan Dinkes Kota Bogor, kapasitas ruang isolasi dan ICU khusus COVID-19 di Kota Bogor terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif yang membutuhkan perawatan intensif. Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor jumlah tempat tidur isolasi per 23 November Oktober 2020 adalah 446 unit dengan ICU 20 unit dari 21 rumah sakit rujukan COVID-19.
Dai jumlah keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 itu, angka keterisian mencapai 83% atau sudah terisi 370 tempat tidur dan tempat tidur ICU sebesar 85% atau terisi 17 pasien. Sementara di Pusat isolasi BNN Lido dengan kapasitas 100 tempat tidur dan terisi 50 (50%). Sementara rincian asal pasien, dominasi Kota Bogor sebanyak 216 orang (58,4%), pasien asal Kabupaten Bogor 121 orang (32,7%) dan pasien asal kota lain 33 orang (8,9%).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak tiga orang per hari termasuk tinggi. Sedangkan total kasus positif COVID-19 di Kota Bogor hingga hari ini, mencapai 3.206 orang.
Rinciannya sebanyak 561 orang masih sakit, 2.548 orang selesai isolasi/sembuh, dan 97 meninggal dunia," kata Juru Bicara (Jubir) Pemkot Bogor untuk Siaga Corona Sri Nowo Retno, Jumat (27/11/2020). (Baca juga; Pegawai Dinas Kependudukan Depok Positif COVID-19, Kantor Ditutup Sampai 2 Desember )
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut status Kota Bogor masih berada di zona risiko sedang atau oranye dengan ketersediaan tempat tidur isolasi di atas 70%. Untuk itu, Pemkot Bogor memperpanjangan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) di Kota Bogor mulai 25 November hingga 8 Desember 2020.
Bima menyebut ketersediaan tempat tidur saat ini sudah mencapai 70% atau melebihi ketentuan WHO yakni 60%. Penambahan jumlah kapasitas akibat meningkatnya angka rata-rata positif baru. "Jadi masih belum aman, saya ingatkan waspada terus. Terbanyak masih dari klaster keluarga,” ungkapnya. (Baca juga; 18 Januari 2021, Kota Bekasi Simulasi Sekolah Tatap Muka )
Catatan Dinkes Kota Bogor, kapasitas ruang isolasi dan ICU khusus COVID-19 di Kota Bogor terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif yang membutuhkan perawatan intensif. Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor jumlah tempat tidur isolasi per 23 November Oktober 2020 adalah 446 unit dengan ICU 20 unit dari 21 rumah sakit rujukan COVID-19.
Dai jumlah keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 itu, angka keterisian mencapai 83% atau sudah terisi 370 tempat tidur dan tempat tidur ICU sebesar 85% atau terisi 17 pasien. Sementara di Pusat isolasi BNN Lido dengan kapasitas 100 tempat tidur dan terisi 50 (50%). Sementara rincian asal pasien, dominasi Kota Bogor sebanyak 216 orang (58,4%), pasien asal Kabupaten Bogor 121 orang (32,7%) dan pasien asal kota lain 33 orang (8,9%).
(wib)
tulis komentar anda