Mengapa Jakarta Disebut Batavia? Simak Sejarah dan Latar Belakangnya
Sabtu, 02 September 2023 - 16:00 WIB
Nama Batavia atau Batauia merupakan pemberian orang Belanda pada koloni dagang yang sekarang tumbuh menjadi Jakarta. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten.
Sebelum dikuasai Banten, pelabuhan ini dikenal dengan nama Kalapa atau Sunda Kalapa saat ini, dan menjadi titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari Sunda Kepala inilah VOC mengendalikan perdagangan dan kekuasaan militer serta politiknya di wilayah Nusantara.
Nama Batavia dipakai sekitar tahun 1621 sampai dengan 1942, atau sebelum Hindia-Belanda jatuh ke tangan Jepang. Nama Batavia diambil dari nama suku Germanik yang bermukim di tepi sungai Rhein pada zaman Kekaisaran Romawi. Bangsa Belanda dan sebagian bangsa Jerman adalah keturunan dari suku tersebut.
Batavia juga ternyata nama sebuah kapal layar tiang tinggi besar buatan VOC. Kapal ini dibuat pada 29 Oktober 1628 yang dinahkodai Kapten Adriaan Jakobsz. Memang belum ada bukti autentik siapa yang duluan menggunakan nama Batavia, apakah kapal tersebut atau bahkan sebaliknya, VOC yang menyematkan Batavia untuk menamai kapalnya.
Singkat cerita, terbentuklah pemerintah Stad Batavia atau Kota Batavia pada 4 Maret 1621. Jayakarta selanjutnya dibongkar dan dibangun benteng pertahanan oleh VOC. Kota Batavia sebenarnya terletak di Selatan Kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan dipotong-potong oleh banyak parit. Tetapi setelah 8 tahun Kota Batavia meluas 3 kali lipat.
Pada 1 April 1905 nama Stad Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia. Pada 8 Januari 1935, namanya berganti lagi menjadi Stad Gemeente Batavia. Setelah Jepang datang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
Dilansir dari sumber lain menyebutkan, pada awal pendiriannya abad ke-17, Kota Batavia dibangun di atas reruntuhan Jayakarta dengan ciri khas tata kota Belanda. Awalnya, Sunda Kelapa sebagai bagian dari Kesultanan Banten, Jayakarta memiliki tata kota yang khas.
Namun setelah direbut oleh kolonial semua kekhasannya dimusnahkan. Masyarakatnya kemudian menyingkir ke daerah lain. Sejak itulah babak baru sejarah Jayakarta berubah menjadi Batavia.
Jakarta atau Batavia dalam sejarahnya sudah mengalami perubahan nama berulang kali. Ketika VOC berkuasa, Benteng Batavia dikenal sebagai Kota Tua Jakarta saat ini. Benteng Batavia dikenal memiliki kualitas tinggi sebagai kota tua dengan struktur paling lengkap di Asia Tenggara kala itu.
Sebelum dikuasai Banten, pelabuhan ini dikenal dengan nama Kalapa atau Sunda Kalapa saat ini, dan menjadi titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari Sunda Kepala inilah VOC mengendalikan perdagangan dan kekuasaan militer serta politiknya di wilayah Nusantara.
Nama Batavia dipakai sekitar tahun 1621 sampai dengan 1942, atau sebelum Hindia-Belanda jatuh ke tangan Jepang. Nama Batavia diambil dari nama suku Germanik yang bermukim di tepi sungai Rhein pada zaman Kekaisaran Romawi. Bangsa Belanda dan sebagian bangsa Jerman adalah keturunan dari suku tersebut.
Batavia juga ternyata nama sebuah kapal layar tiang tinggi besar buatan VOC. Kapal ini dibuat pada 29 Oktober 1628 yang dinahkodai Kapten Adriaan Jakobsz. Memang belum ada bukti autentik siapa yang duluan menggunakan nama Batavia, apakah kapal tersebut atau bahkan sebaliknya, VOC yang menyematkan Batavia untuk menamai kapalnya.
Singkat cerita, terbentuklah pemerintah Stad Batavia atau Kota Batavia pada 4 Maret 1621. Jayakarta selanjutnya dibongkar dan dibangun benteng pertahanan oleh VOC. Kota Batavia sebenarnya terletak di Selatan Kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan dipotong-potong oleh banyak parit. Tetapi setelah 8 tahun Kota Batavia meluas 3 kali lipat.
Pada 1 April 1905 nama Stad Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia. Pada 8 Januari 1935, namanya berganti lagi menjadi Stad Gemeente Batavia. Setelah Jepang datang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
Dilansir dari sumber lain menyebutkan, pada awal pendiriannya abad ke-17, Kota Batavia dibangun di atas reruntuhan Jayakarta dengan ciri khas tata kota Belanda. Awalnya, Sunda Kelapa sebagai bagian dari Kesultanan Banten, Jayakarta memiliki tata kota yang khas.
Namun setelah direbut oleh kolonial semua kekhasannya dimusnahkan. Masyarakatnya kemudian menyingkir ke daerah lain. Sejak itulah babak baru sejarah Jayakarta berubah menjadi Batavia.
Jakarta atau Batavia dalam sejarahnya sudah mengalami perubahan nama berulang kali. Ketika VOC berkuasa, Benteng Batavia dikenal sebagai Kota Tua Jakarta saat ini. Benteng Batavia dikenal memiliki kualitas tinggi sebagai kota tua dengan struktur paling lengkap di Asia Tenggara kala itu.
tulis komentar anda