Pertumbuhan Ekonomi Jakarta usai Lebaran Diprediksi Meningkat 5 Persen
Selasa, 09 Mei 2023 - 21:15 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta diprediksi meningkat 4,8-5 persen setelah Lebaran 2023. Hal ini didasari naiknya konsumsi rumah tangga.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar menuturkan hal itu tercermin dari realisasi perekonomian Jakarta pada triwulan I 2023 berdasarkan rilis BPS tumbuh 4,95% (yoy).
“Perkembangan tersebut mengindikasikan akselerasi pemulihan ekonomi terus berlanjut yang utamanya didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat pascapencabutan PPKM dan berlangsungnya beberapa HBKN seperti Imlek, Nyepi, dan awal Ramadan,” ujar Arlyana, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Penggunaan Digital Payment Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jakarta
Hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jakarta berasal dari kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi. Selain itu, dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari informasi dan komunikasi, perdagangan, serta jasa keuangan.
Menurut Arlyana, hal itu bersumber dari survei konsumen (SK), survei penjualan eceran (SPE) dan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang menunjukkan perbaikan.
“Berdasarkan perkembangan tersebut, secara keseluruhan tahun 2023 perekonomian Jakarta diperkirakan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80-5,60 persen didorong konsumsi RT yang semakin meningkat,” katanya.
Termasuk soal realisasi belanja pemerintah yang lebih tinggi dan kinerja ekspor yang masih tinggi utamanya ekspor jasa seiring prospek perekonomian dunia yang lebih positif pascareopening China.
Di sisi lain meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga berasal dari prospek penyaluran kredit yang diprakirakan tumbuh tinggi pada kisaran 9-11 persen (yoy) pada 2023.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar menuturkan hal itu tercermin dari realisasi perekonomian Jakarta pada triwulan I 2023 berdasarkan rilis BPS tumbuh 4,95% (yoy).
“Perkembangan tersebut mengindikasikan akselerasi pemulihan ekonomi terus berlanjut yang utamanya didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat pascapencabutan PPKM dan berlangsungnya beberapa HBKN seperti Imlek, Nyepi, dan awal Ramadan,” ujar Arlyana, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Penggunaan Digital Payment Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jakarta
Hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jakarta berasal dari kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi. Selain itu, dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari informasi dan komunikasi, perdagangan, serta jasa keuangan.
Menurut Arlyana, hal itu bersumber dari survei konsumen (SK), survei penjualan eceran (SPE) dan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang menunjukkan perbaikan.
“Berdasarkan perkembangan tersebut, secara keseluruhan tahun 2023 perekonomian Jakarta diperkirakan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80-5,60 persen didorong konsumsi RT yang semakin meningkat,” katanya.
Termasuk soal realisasi belanja pemerintah yang lebih tinggi dan kinerja ekspor yang masih tinggi utamanya ekspor jasa seiring prospek perekonomian dunia yang lebih positif pascareopening China.
Di sisi lain meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga berasal dari prospek penyaluran kredit yang diprakirakan tumbuh tinggi pada kisaran 9-11 persen (yoy) pada 2023.
tulis komentar anda