Urai Kemacetan, Tangerang Akan Operasikan BRT

Minggu, 15 Juni 2014 - 20:08 WIB
Urai Kemacetan, Tangerang Akan Operasikan BRT
Urai Kemacetan, Tangerang Akan Operasikan BRT
A A A
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali menerapkan angkutan umum massal untuk mengatasi kemacetan yang belum terselesaikan. Setelah Bus Lane, kali ini Pemkot menerapkan Bus Rapid Transit (BRT) pada tahun 2015.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah mengatakan, penerapan BRT ini dilakukan karena disadari bahwa transportasi umum di Kota Tangerang belum nyaman. Karena itu banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor dalam bepergian

"Namun karena banyaknya motor justru menambah kemacetan di jalan-jalan Kota Tangerang," katanya ketika dihubungi, Minggu (15/6/2014).

Untuk itu, pihaknya mencoba mengalihkan penggunaan sepeda motor ke BRT. Dijelaskannya BRT ini berbeda dengan Bus Lane, karena hanya beroperasi di dalam kota. Pemkot Tangerang berencana menempatkan 10 trayek BRT, dimana setiap trayek ada 16 unit bus yang beroperasi.

"BRT ini seukuran Kopaja. Jika satu unit BRT seharga Rp500 juta, maka total anggaran yang dikeluarkan Pemkot Tangerang sekitar Rp80 miliar," jelasnya.

Namun, kata Arief, pihaknya punya tugas berat untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih dari sepeda motor ke BRT. Belum lagi harus bersaing dengan 2.800 unit angkutan kota (Angkot) yang beroperasi di dalam atau melintasi Kota Tangerang.

"Masyarakat berfikir naik motor lebih irit dan cepat, beli bensin empat liter bisa untuk dua sampai tiga hari. Tapi masalahnya juga mereka menambah kemacetan. Jadi kita perlu sosialsiasi dan edukasikan ini," jelasnya.

Sementara untuk angkot, menurut Arief, kebanyakan dari mereka hanya melintasi Kota Tangerang. Izin angkot tersebut dikeluarkan oleh pihak Pemerintah provinsi Banten.

"Ini sedang kita bicarakan dengan gubernur agar membatasi angkot," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7129 seconds (0.1#10.140)