Sudin Sosial Jaksel jaring 852 PMKS
Sudin Sosial Jaksel jaring 852 PMKS
A
A
A
Sindonews.com - Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Selatan berhasil menjaring 852 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), selama delapan bulan belakangan ini.
"Selama kurun waktu delapan bulan (Januari-Agustus), kita sudah menjaring 852 PMKS," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Satan, Miftahul Huda, Minggu (25/08).
Ia menjelaskan, sepanjang menggelar operasi penjaringan dan pengendalian itu, PMKS paling banyak terjaring pada Juli lalu dengan jumlah 222 orang. Rinciannya, pengemis sebanyak 88 orang, joki 3 in 133 orang dan pengamen 25 orang. "Peringkat kedua, kita jaring 133 orang pemulung dan manusia gerobak pada periode Agustus," terangnya.
Menurutnya, para PMKS itu banyak terjaring selama Juli dan Agustus karena sepanjang periode itu merupakan bulan puasa dan lebaran. Pasca lebaran ini, jumlah PMKS di wilayah Jakarta Selatan, menurun drastis. "Tercatat setelah lebaran, sejak 12 Agustus hingga 23 Agustus kita hanya menjaring 20 orang PMKS," tuturnya.
Miftahul menerangkan, pasca puasa dan lebaran, wilayah operasi PMKS diduga bergeser ke daerah tetangga, seperti Bekasi dan Bogor. Para PMKS itu ditenggarai hijrah dari Jakarta ke wilayah lain, karena penghasilan di Ibokota sudah menurun setelah melewati puasa hingga lebaran. "Kita akan tetap giatkan razia di berbabagai titik agar keberadaan mereka bisa diminimalisir," tukasnya.
"Selama kurun waktu delapan bulan (Januari-Agustus), kita sudah menjaring 852 PMKS," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Satan, Miftahul Huda, Minggu (25/08).
Ia menjelaskan, sepanjang menggelar operasi penjaringan dan pengendalian itu, PMKS paling banyak terjaring pada Juli lalu dengan jumlah 222 orang. Rinciannya, pengemis sebanyak 88 orang, joki 3 in 133 orang dan pengamen 25 orang. "Peringkat kedua, kita jaring 133 orang pemulung dan manusia gerobak pada periode Agustus," terangnya.
Menurutnya, para PMKS itu banyak terjaring selama Juli dan Agustus karena sepanjang periode itu merupakan bulan puasa dan lebaran. Pasca lebaran ini, jumlah PMKS di wilayah Jakarta Selatan, menurun drastis. "Tercatat setelah lebaran, sejak 12 Agustus hingga 23 Agustus kita hanya menjaring 20 orang PMKS," tuturnya.
Miftahul menerangkan, pasca puasa dan lebaran, wilayah operasi PMKS diduga bergeser ke daerah tetangga, seperti Bekasi dan Bogor. Para PMKS itu ditenggarai hijrah dari Jakarta ke wilayah lain, karena penghasilan di Ibokota sudah menurun setelah melewati puasa hingga lebaran. "Kita akan tetap giatkan razia di berbabagai titik agar keberadaan mereka bisa diminimalisir," tukasnya.
(maf)
Explore More