Krisis keamanan, mahasiswa dukung Inpres No 2

Selasa, 12 Februari 2013 - 16:28 WIB
Krisis keamanan, mahasiswa dukung Inpres No 2
Krisis keamanan, mahasiswa dukung Inpres No 2
A A A
Sindonews.com - Instruksi Presiden (Inpres) No 2 tahun 2013 tentang keamanan dalam negeri yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Januari lalu menuai reaksi masyarakat. Apakah Indonesia sedang dilanda krisis keamanan hingga aturan itu dikeluarkan?

Menurut Oktavia Megawati, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional President University, jika dilihat dari kasus-kasus yang marak saat ini memungkinkan Indonesia dilanda krisis keamanan.

"Sepenglihatan saya, kalau dalam level kecilnya untuk Jakarta, ada kasus perampokan dan pemerkosaan. Belum lagi yang penjualan bayi. Kalau dalam skala nasional isu teroris," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Dia menambahkan, pembentukan peraturan itu dilakukan pemerintah dalam upaya sedia payung sebelum hujan. Kasus terorisme akan mengancam keamanan nasional. Perlu penanganan khusus dan berkepanjangan.

Hal berbeda diungkapkan oleh Jane Michelle, mahasiswa Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Katolik Atma Jaya. Menurutnya, Jakarta baik-baik saja dan tidak butuh pengamanan ekstra.

"Sebagai mahasiswa, mungkin saya tidak merasakan Jakarta sedang rawan keamanan ya. Tetapi ada juga yang lebih merasakan kerawanan itu. Sebagai mahasiswa, kita paling hanya merasa rawan sama pencopetan aja," bebernya.

Dia melanjutkan, Jakarta tidak rawan keamanan yang seperti orang pikirkan. Warga juga harus mencegah niat-niat jahat itu sendiri. "Kan rawannya kota itu tergantung dari diri kita sendiri," imbuhnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6384 seconds (0.1#10.140)
pixels