Kemana larinya suara Parpol untuk Foke?

Jum'at, 21 September 2012 - 06:35 WIB
Kemana larinya suara Parpol untuk Foke?
Kemana larinya suara Parpol untuk Foke?
A A A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) putaran kedua baru saja berakhir. Hasil quick count, pasangan Joko Widodo-Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok) mengungguli pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara). Padahal, pada putaran kedua ini, Foke-Nara juga didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar.

Pada putaran pertama, PKS mengusung Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini (HNW-Didik) dan Partai Golkar yang mengusung Alex Noerdin-Nono Sampono (Alex-Nono). HNW-Didik memperoleh 11,72 persen suara sedangkan Ale-Nono memperoleh 4,67 persen.

Suara kedua calon di putaran pertama ini seharusnya mampu mendongkrak perolehan suara Foke di putaran kedua. Namun pada kenyataannya, tidak.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan dalam Pilgub DKI Jakarta 2012, partai politik hanya menjadi perahu para figur yang ada.

Menurutnya, suara HNW-Didik pada putaran pertama bisa jadi suara murni dari kader PKS. Suara itu seharusnya bisa jadi poin penting untuk mendongkrak suara Foke-Nara pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua ini.

"Warga Jakarta ternyata memilih figur. Dukungan PKS dan Golkar tidak berpengaruh besar pada perolehan suara Foke-Nara," ujar Ray saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (20/9/2012).

Saat ini, lanjut Ray, Partai Politik (Parpol) tidak berpengaruh sama sekali terhadap perolehan suara. Pada Pilgub Jakarta ini, pemilih independen sangat besar. Bisa jadi, kader partai pun berpihak ke lawan politik saat memilih.

"Putaran kedua ini makin memperkuat fenomena ini. Parpol makin tak berwibawa, makin tak bisa menjelaskan pemilihnya," paparnya.

Setelah Pilgub DKI Jakarta Putaran pertama, suara HNW-Didik pernah disebut-sebut menjadi faktor penentu dalam kemenangan salah satu calon pada putaran kedua. Sebanyak 11 persen suara, tepatnya 508.113 suara HNW-Didik pada putaran pertama bisa jadi modal besar.

"Gejala parpol makin tidak diminati. Kepercayaan kepada parpol kini makin menurun. Ya itu tadi, pemilih makin independen," tandasnya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0066 seconds (0.1#10.140)