Raja Dangdut menangis di Panwaslu DKI

Senin, 06 Agustus 2012 - 14:20 WIB
Raja Dangdut menangis di Panwaslu DKI
Raja Dangdut menangis di Panwaslu DKI
A A A
Sindonews.com - Datang dengan diiringi penggemarnya tidak membuat Raja Dangdut Rhoma Irama tegar menghadapi pemeriksaan di Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terkait dugaan penggunaan isu SARA sebagai kampanye hitam di Pilgub DKI Jakarta.

Rhoma yang didampingi Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah mengeluarkan air mata saat memaparkan kronologi kejadian yang disebut-sebut dimanfaatkan Rhoma untuk kepentingan salah satu kandidat.

"Di sana saya mengucapkan sebuah ayat, yang bunyinya 'Bahwa orang beragama Islam dilarang untuk memilih non muslim menjadi pemimpin, dan hukuman bagi yang memilih pemimpin nonmuslim adalah menjadi musuh Allah'," katanya di Kantor Panwaslu DKI Jakarta, Senin (6/8/2012).

Dia mengungkapkan, keberadaan dirinya di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, adalah murni sebagai mubaligh. "Saya di sana sebagai mubaligh, dan masjid itu otonom dan masyarakat yang hadir homogen, dan untuk semua ulama wajib menyampaikan apa yang dipesan oleh Allah," kata Rhoma.

Menurutnya, di masa Pilkada ini seorang pemuka agama harus menyampaikan ajaran dalam memilih seorang pemimpin. "Karena ini Pemilu pesan-pesan untuk memilih pemimpin harus disampaikan," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panwaslu DKI Ramdansyah menjelaskan format pemeriksaan kali ini akan diubah, "Jadi kali ini kita adakan konferensi pers terlebih dulu, baru akan kita adakan penyidikan secara tertutup, setelah pemeriksaan akan ada konferensi pers lagi," ungkapnya.
(lil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6809 seconds (0.1#10.140)