Tumpukan Sampah Sisa Banjir Masih Menggunung di Jakarta Barat
A
A
A
JAKARTA - Meski telah memasuki hari ke 20 usai banjir . Namun sampah bekas banjir masih menumpuk di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) wilayah Jakarta Barat .
Seperti di Jalan Bojong Raya, RT 01/04, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Sampah menggunung terlihat di kawasan itu, Senin (20/1/2020). Sampah itu memiliki tinggi hampir 1,5 meter, bau menyengat tercium di kawasan itu.
Sampah yang merupakan sisa banjir itu telah berada hampir dua minggu. Tanah becek dan lembab menyulitkan petugas melakukan manuver pengangkutan di kawasan itu."Sudah diangkut kemarin, tapi muncul lagi lagi," kata Romlah (47), salah satu warga di kawasan itu.
Beberapa bekas perabot dan kusen yang lapuk mendominasi sampah di kawasan itu. Bahkan beberapa di antaranya merupakan sisa sampah hasil pembuangan makanan rumah tangga.
Kepala Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Slamet Riyadi menuturkan, hingga kini masih berjibaku mengangkut sampah pasca-banjir beberapa wakatu lalu. "Kerja 24 jam tanpa henti terus dilakukan. Kami terus mengangkut sampah. Sejak malam tadi kami angkut dibeberapa titik di Rawa Buaya," kata Slamet.
Slamet menuturkan, sejak kemarin, pihaknya telah memfokuskan penanganan sampah di kawasan itu sebanyak 300 ton sampah diangkut dari kawasan itu ke TPST Bantar Gebang, Bekasi."Sudah kami angkut semalam, dan tadi pagi masih ada lagi," ujarnya.
Slamet enggan menargetkan kapan sampah sisa banjir itu selesai. Meski demikian, upaya penanganan sampah terus dilakukan pihaknya dengan mengerahkan truk dan sejumlah alat berat. Rawa Buaya sendiri menjadi lokasi paling terdampak saat banjir melanda Jakarta awal 2020 lalu. 12 RW di kawasan itu terendam mulai dari ketinggian 30 cm hingga 2 meter.
Seperti di Jalan Bojong Raya, RT 01/04, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Sampah menggunung terlihat di kawasan itu, Senin (20/1/2020). Sampah itu memiliki tinggi hampir 1,5 meter, bau menyengat tercium di kawasan itu.
Sampah yang merupakan sisa banjir itu telah berada hampir dua minggu. Tanah becek dan lembab menyulitkan petugas melakukan manuver pengangkutan di kawasan itu."Sudah diangkut kemarin, tapi muncul lagi lagi," kata Romlah (47), salah satu warga di kawasan itu.
Beberapa bekas perabot dan kusen yang lapuk mendominasi sampah di kawasan itu. Bahkan beberapa di antaranya merupakan sisa sampah hasil pembuangan makanan rumah tangga.
Kepala Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Slamet Riyadi menuturkan, hingga kini masih berjibaku mengangkut sampah pasca-banjir beberapa wakatu lalu. "Kerja 24 jam tanpa henti terus dilakukan. Kami terus mengangkut sampah. Sejak malam tadi kami angkut dibeberapa titik di Rawa Buaya," kata Slamet.
Slamet menuturkan, sejak kemarin, pihaknya telah memfokuskan penanganan sampah di kawasan itu sebanyak 300 ton sampah diangkut dari kawasan itu ke TPST Bantar Gebang, Bekasi."Sudah kami angkut semalam, dan tadi pagi masih ada lagi," ujarnya.
Slamet enggan menargetkan kapan sampah sisa banjir itu selesai. Meski demikian, upaya penanganan sampah terus dilakukan pihaknya dengan mengerahkan truk dan sejumlah alat berat. Rawa Buaya sendiri menjadi lokasi paling terdampak saat banjir melanda Jakarta awal 2020 lalu. 12 RW di kawasan itu terendam mulai dari ketinggian 30 cm hingga 2 meter.
(whb)