Siap Maju Pilkada Depok, Rama Pratama: Kota Ini Butuh Penyegaran
A
A
A
DEPOK - Sejumlah nama yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok tahun ini mulai bermunculan. Salah satunya, mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga aktivis 1998, Rama Pratama .
Mengusung tema 2020 Segarkan Depok, Rama bertekad membawa Depok lebih baik lagi. Menurut Rama, saat ini Depok memerlukan penyegaran. Banyak persoalan kota yang sampai saat ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
"Awalnya tentu dari tata ruang. Depok mau ditata seperti apa. Di mana permukiman, di mana aktivitas komersial, bagaimana ketersediaan air untuk bangunan-bangunan tinggi dan komersial, dan bagaimana mengurai kemacetan," kata Rama saat deklarasi di hadapan para simpatisannya, Kamis (16/1/2020).
Dia menegaskan tidak akan maju dari jalur independen. Untuk itu, Rama akan melakukan berbagai komunikasi politik dengan sejumlah parpol. "Dialog itu sedang berjalan. Mudah-mudahan pada waktunya akan ada titik temu dengan partai-partai politik terkait pencalonan saya di Pilkada Depok ini," tuturnya. (Baca Juga: Rawan Kecurangan, Bawaslu Bentuk Kampung Pengawasan Pilkada Depok)
Alasannya ingin maju di Pilkada Depok karena ingin mengubah wajah kota ini menjadi lebih baik. "Alasan saya mengangkat tema Segarkan Depok karena sudah 33 tahun saya tinggal di sini dan Depok makin enggak segar, sumpek dan tidak ramah kepada warganya sendiri," ucapnya.
Dia berpandangan warga Depok butuh kesegaran agar tidak melulu bergantung pada Ibu Kota.
"Enggak cuma kerja di Jakarta, cepat-cepat sampai rumah, dan tutup pintu. Depok harus dibangun menjadi kota yang segar, tempat warganya berinteraksi dengan sehat, dengan lingkungan dan infrastruktur yang mendukung," katanya.
Dia ingin Depok menjadi kota yang modern, hijau dan inklusif. Modern maknanya mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi berbasis digital yang memberikan ruang konektivitas dan partisipasi publik yang lebih baik.
"Hijau artinya ramah lingkungan dan lebih banyak ruang terbuka hijau. Sedangkan inklusif maksudnya mengikutsertakan dan menghargai semua orang, meniadakan hambatan dan merangkul setiap perbedaan, menjadi kota yang toleran, ramah terhadap anak-anak, difabel dan lansia," tuturnya.
Mengusung tema 2020 Segarkan Depok, Rama bertekad membawa Depok lebih baik lagi. Menurut Rama, saat ini Depok memerlukan penyegaran. Banyak persoalan kota yang sampai saat ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
"Awalnya tentu dari tata ruang. Depok mau ditata seperti apa. Di mana permukiman, di mana aktivitas komersial, bagaimana ketersediaan air untuk bangunan-bangunan tinggi dan komersial, dan bagaimana mengurai kemacetan," kata Rama saat deklarasi di hadapan para simpatisannya, Kamis (16/1/2020).
Dia menegaskan tidak akan maju dari jalur independen. Untuk itu, Rama akan melakukan berbagai komunikasi politik dengan sejumlah parpol. "Dialog itu sedang berjalan. Mudah-mudahan pada waktunya akan ada titik temu dengan partai-partai politik terkait pencalonan saya di Pilkada Depok ini," tuturnya. (Baca Juga: Rawan Kecurangan, Bawaslu Bentuk Kampung Pengawasan Pilkada Depok)
Alasannya ingin maju di Pilkada Depok karena ingin mengubah wajah kota ini menjadi lebih baik. "Alasan saya mengangkat tema Segarkan Depok karena sudah 33 tahun saya tinggal di sini dan Depok makin enggak segar, sumpek dan tidak ramah kepada warganya sendiri," ucapnya.
Dia berpandangan warga Depok butuh kesegaran agar tidak melulu bergantung pada Ibu Kota.
"Enggak cuma kerja di Jakarta, cepat-cepat sampai rumah, dan tutup pintu. Depok harus dibangun menjadi kota yang segar, tempat warganya berinteraksi dengan sehat, dengan lingkungan dan infrastruktur yang mendukung," katanya.
Dia ingin Depok menjadi kota yang modern, hijau dan inklusif. Modern maknanya mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi berbasis digital yang memberikan ruang konektivitas dan partisipasi publik yang lebih baik.
"Hijau artinya ramah lingkungan dan lebih banyak ruang terbuka hijau. Sedangkan inklusif maksudnya mengikutsertakan dan menghargai semua orang, meniadakan hambatan dan merangkul setiap perbedaan, menjadi kota yang toleran, ramah terhadap anak-anak, difabel dan lansia," tuturnya.
(dam)