Virus Hepatitis A Menyebar, Dinkes Depok Nyatakan KLB

Jum'at, 29 November 2019 - 18:40 WIB
Virus Hepatitis A Menyebar,...
Virus Hepatitis A Menyebar, Dinkes Depok Nyatakan KLB
A A A
DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menaikkan kasus Hepatitis A yang menyerang puluhan pelajar sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebelumnya statusnya hanya KLB parsial. Statusnya saat ini naik menjadi KLB karena diketahui virus Hepatitis A masih terus menjangkiti siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengatakan, pihaknya telah mendeteksi penyebab merebaknya virus Hepatitis A dari makanan dan minuman sekitar sekolah yang diduga tercemar virus menular tersebut. "Berdasarkan data kami, juga penyebaran bukan hanya di SMPN 20 saja tapi telah menyebar. Makanya kami tetapkan status KLB," ujarnya saat mendatangi SMPN 2 Depok, Jumat (29/11/2019).

Dengan status KLB tersebut, maka Dinkes Depok menyediakan anggaran yang dikhususnya dalam penanganan kasus virus Hepatitis A. "Jadi selama masa KLB ini, bagi masyarakat Kota Depok yang positif terjangkit virus Hepatitis A, seluruh biaya perawatannya ditanggung Pemkot Depok," paparnya. (Baca juga: Puluhan Siswa Diserang Hepatitis A, Dinkes Depok Nyatakan KLB Parsial)

Status KLB kasus Hepatitis A ini akan berlangsung hingga 20 Januari 2019. Pihaknya telah menyebar surat keterangan kewaspasdaan dini kepada seluruh camat, lurah, puskesmas, rumah sakit, dan instansi pemerintahan daerah, agar segera melaporkan apabila ada gejala-gejala yang menunjukan indikasi Hepatitis A. "Ini sebagai bentuk antisipasi kami juga. Kalau ada kasus segera laporkan ke kami Dinas Kesehatan," pungkasnya.

Sementara, siswa SMPN 20 Depok sudah diliburkan sejak Selasa (26/11) dan kembali masuk pada Senin (2/12/) pekan depan. "Demi keamanan, kami pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswa seluruhnya, agar orang tua juga bisa memantau aktivitas anak," ujar Kepala SMPN 20 Kota Depok, Komar Suparman, Jumat (29/11/2019). (Baca juga: Puluhan Siswa Kena Hepatitis A, Dinkes Periksa Jajanan di SMPN 20 Depok)

Keputusan untuk meliburkan seluruh siswa ini merupakan dorongan dari orang tua yang khawatir dengan kesehatan para anaknya. Sehingga pada Senin (2/12) siswa masuk kembali dan melaksanakan ujian akhir semester bisa lebih siap. "Hari Senin para siswa sudah menghadapi ujian akhir semester. Agar lebih fokus, jadi selama tiga hari ini siswa belajar di rumah, dan hari Jumat masuk ke sekolah hanya untuk ambil kartu ujian," ucapnya.

Pihaknya akan melakukan evaluasi internal sebagai upaya agar kasus serupa tidak terjadi kembali. "Evaluasi sedang kami lakukan. Mudah-mudahan ke depan kejadian ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)