Lewati Batas Akhir, Ratusan Pencari Suaka Masih Bertahan di Kalideres

Senin, 02 September 2019 - 10:21 WIB
Lewati Batas Akhir,...
Lewati Batas Akhir, Ratusan Pencari Suaka Masih Bertahan di Kalideres
A A A
JAKARTA - Pemindahan para pencari suaka yang berada di gedung bekas kantor Kodim di Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat belum sepenuhnya selesai. United Nations High Commissioner for Refugeest (UNHCR) selaku penanggung jawab baru bisa memindahkan sebagian dari para pencari suaka.

Menyikapi hal ini, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta, Taufan Bakri meminta UNHCR agar segera menuntaskan kewajibannya untuk memindahkan para pencari suaka. Karena waktu yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan bantuan sudah selesai terhitung sejak 31 Agustus 2019.

"Masih, berada di Kalideres, karena pekerjaan pemindahan itu belum selesai semua dari UNHCR. Data terakhir, kurang lebih 500-an yang dipindahkan, yang belum sekitar 300-an. Karena ada suaka yang datang lagi nih, kemarin siang saya ke Kalideres, ada yang baru datang dari Cisarua," kata Taufan saat dihubungi wartawan, Senin (2/9/2019).

UNHCR dalam hal ini memfasilitasi para pencari suaka untuk mendapatkan tempat tinggal sementara atau kost meski tidak dijelaskan jumlah bantuan uang yang diperoleh masing-masing pencari suaka. (Baca Juga: Pemindahan Pencari Suaka dari Pengungsian di Kalideres Alot)

Sebelumnya Pemprov DKI turun tangan dalam memgatasi permasalahan tersebut dengan cara membantu para pencari suaka. Hal itu dilakukan atas dasar rasa kemanusiaan karena pencari suaka adalah urusan pemerintah pusat atau UNHCR.

Pemprov DKI tidak memiliki wewenang menangani pencari suaka. Tidak hanya bantuan tempat tinggal, pencari suaka juga diberi bantuan makan dua kali sehari oleh Pemprov DKI kurang lebih dua bulan.

"Dari Pemprov benar-benar sudah menghentikan bantuan makanan. Kita memang sudah tidak punya kapasitas membantu lagi setelah batas waktu yng ditentukan kemarin," ungkap Taufan.

Saat ini bantuan makanan ditanggung oleh UNHCR. Menurut Taufan saat dirinya ke lokasi penampungan sementara melihat ada bantuan makanan sekitar 700 boks untuk makan siang dan 700 boks untuk makan malam dari UNHCR.

"Untuk sementara logistik yang bisa kita kasih adalah listrik dan air, dengan rasa kemanusiaan kita enggak mungkin bisa kita putuskan. Untuk listrik juga mendapat bantuan dari Sekolah Dian Harapan, mereka swadaya, sama sebagian listrik dari Pemda," tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3125 seconds (0.1#10.140)