Polisi Berhasil Dapat Bentuk Wajah Pembunuh Siswi SMK Baranangsiang
A
A
A
BOGOR - Kasus pembunuhan terhadap Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18), siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Baranangsiang, Kota Bogor yang tewas ditikam pria tak dikenal pada Selasa (8/1) lalu hingga saat ini masih misterius.
Tim penyidik gabungan dari Polsek Bogor Timur, Polresta Bogor Kota, dan Polda Jawa Barat, saat ini masih melakukan pengembangan guna mengungkap kasus pembunuhan terhadap pelajar cantik asal Bandung, yang ditemukan tewas di gang belakang Masjid Raya Bogor, Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor.
Namun, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sonjaya mengatakan, pihaknya dibantu teknologi scientific investigation atau investigasi ilmiah dan penelusuran saksi-saksi, telah berhasil mendapatkan bentuk wajah pelakunya.
"Namun wajah tersebut masih dalam proses untuk digambar sketsanya, kemudian akan disebar. Iya jadi sekarang masih proses. Sketsa wajah digambar, berdasarkan keterangan saksi-saksi," ujarnya, Minggu (13/1/2018).
Pihaknya juga saat ini masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk orang tua, teman dan pihak sekolah, maupun warga sekitar lokasi kejadian.
"Terkait anak sekolah yang mengenakan seragam pramuka beberapa saat sebelum kejadian (yang terekam CCTV) kita belum temukan, tapi tidak terlalu penting juga. Saya kira masih banyak orang yang melihat pelaku," tandasnya. (Baca juga: Siswi SMK di Bogor Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Dada )
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser sempat mengungkapkan tentang sulitnya mencari informasi terkait jati diri maupun aktivitas korban semasa hidup.
"Tentang korban sendiri tidak ada yang bisa kita mintai keterangan, bagaimana kehidupan sehari-harinya, orang tuanya juga tidak bisa memberikan jawaban yang banyak," kata Kombes Pol Hendri.
Hal itu disebabkan korban tinggal di Bogor seorang diri atau tidak bersama kedua orang tuanya. "Teman dekatnya pun informasi terbatas, dan begitupun yang ada di TKP tidak cukup membantu kita, karena wajahnya tidak begitu jelas (dalam CCTV), karena mungkin posisinya jauh dan resolusinya juga kurang begitu jelas," tuturnya.
Selain itu, upaya polisi selama ini melakukan proses identifikasi juga menjadi kendala tersendiri. Sebab dari bukti-bukti elektronik yang sudah dikumpulkan, baik dari laptop maupun buku diary korban, tidak ada indikasi mengarah kepada siapapun.
"Iya, enggak ada yang mengarah ke siapa di situ. Tapi kita akan terus bekerja keras guna mengungkap kasus ini, jadi mohon bersabar," bebernya.
Tim penyidik gabungan dari Polsek Bogor Timur, Polresta Bogor Kota, dan Polda Jawa Barat, saat ini masih melakukan pengembangan guna mengungkap kasus pembunuhan terhadap pelajar cantik asal Bandung, yang ditemukan tewas di gang belakang Masjid Raya Bogor, Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor.
Namun, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sonjaya mengatakan, pihaknya dibantu teknologi scientific investigation atau investigasi ilmiah dan penelusuran saksi-saksi, telah berhasil mendapatkan bentuk wajah pelakunya.
"Namun wajah tersebut masih dalam proses untuk digambar sketsanya, kemudian akan disebar. Iya jadi sekarang masih proses. Sketsa wajah digambar, berdasarkan keterangan saksi-saksi," ujarnya, Minggu (13/1/2018).
Pihaknya juga saat ini masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk orang tua, teman dan pihak sekolah, maupun warga sekitar lokasi kejadian.
"Terkait anak sekolah yang mengenakan seragam pramuka beberapa saat sebelum kejadian (yang terekam CCTV) kita belum temukan, tapi tidak terlalu penting juga. Saya kira masih banyak orang yang melihat pelaku," tandasnya. (Baca juga: Siswi SMK di Bogor Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Dada )
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser sempat mengungkapkan tentang sulitnya mencari informasi terkait jati diri maupun aktivitas korban semasa hidup.
"Tentang korban sendiri tidak ada yang bisa kita mintai keterangan, bagaimana kehidupan sehari-harinya, orang tuanya juga tidak bisa memberikan jawaban yang banyak," kata Kombes Pol Hendri.
Hal itu disebabkan korban tinggal di Bogor seorang diri atau tidak bersama kedua orang tuanya. "Teman dekatnya pun informasi terbatas, dan begitupun yang ada di TKP tidak cukup membantu kita, karena wajahnya tidak begitu jelas (dalam CCTV), karena mungkin posisinya jauh dan resolusinya juga kurang begitu jelas," tuturnya.
Selain itu, upaya polisi selama ini melakukan proses identifikasi juga menjadi kendala tersendiri. Sebab dari bukti-bukti elektronik yang sudah dikumpulkan, baik dari laptop maupun buku diary korban, tidak ada indikasi mengarah kepada siapapun.
"Iya, enggak ada yang mengarah ke siapa di situ. Tapi kita akan terus bekerja keras guna mengungkap kasus ini, jadi mohon bersabar," bebernya.
(thm)