Kendaraan Berat Dibatasi, Titik Kemacetan di Bekasi Bertambah

Selasa, 31 Oktober 2017 - 08:15 WIB
Kendaraan Berat Dibatasi, Titik Kemacetan di Bekasi Bertambah
Kendaraan Berat Dibatasi, Titik Kemacetan di Bekasi Bertambah
A A A
BEKASI - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi menyatakan titik kemacetan di wilayahnya bertambah dari 20 kini menjadi sebanyak 25. Kebijakan pembatan kendaraan berat di ruas Tol Jakarta-Cikampek menjadi penyebab titik kemacetan bertambah.

Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, faktor utama kemacetan di Kota Bekasi bertambah lantaran beban jalan tidak sebanding dengan penambahan kendaraan.”Kemacetan memang sekarang bertambah diperkirakan ada lima titik baru. Sebelumnya hanya 20 titik kemacetan. Jadi, Bekasi belum bisa bebas macet,” kata Yayan pada wartawan Senin, 30 Oktober 2017 kemarin.

Menurut Yayan, salah satu penyebab bertambahnya titik kemacetan ialah pembatasan kendaraan berat masuk ruas Tol Jakarta-Cikampek. Akibatnya, kendaraan berat memilih untuk melintas di jalan arteri. Sehingga, jalan-jalan menjadi macet karena, kendaraan berat ikut menyesakkan pada jam sibuk kerja.

Saat ini, lanjut Yayan, lebar jalan belum menampung volume kendaraan. Sebab, ukuran lebar jalan di Kota Bekasi rata-rata 4-16 meter. Untuk ukuran jalan yang paling kecil, berada di jalan lingkungan.”Kalau yang lebar jalan besar hanya ada di jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani,” katanya.

Yayan menjelaskan, solusinya harus ada pembangunan jalan baru. Termasuk menambah ukuran lebar jalan, agar volume kendaraan bisa tertampung. Apalagi, kepemilikan kendaraan pribadi saat ini terus bertambah.

Selain itu, Dishub bakal mengoperasikan transportasi massal Tran Patriot pada akhir 2017. Sebab, saat ini, pengadaan bus massal itu tengah dilangsungkan pembelian. Karena proses pengadaan membutuhkan waktu dan akhir tahun ini sudah bisa beroperasi.

Saat ini untuk membantu mengurai kemacetan, pihaknya berkordinasi dengan kepolisian menerjunkan sebanyak 200 petugas. Adapun titik kemacetan sebelumnya itu berada di 20 titik yakni, simpang Harapan Indah, simpang Pondok Ungu, simpang Alexindo, Simpang Lima, Cikuni, simpang Sumir Pondok Gede, Simpang Kampung Dua, Bekasi Barat, Simpang Pekayon, simpang Sumber Arta, simpang Jaksampurna.

Simpang Jatiwaringin Pondok Gede, dan simpang Bella Bekasi Timur. Lalu Simpang Jalan Pangeran Jayakarta, simpang Jalan Kaliabang Bungur, Simpang Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, lalu Simpang Jalan Jatiwarna, Simpang Jalan Ratna, Simpang Caman, Pondok Gede, Jalan Chairil Anwar.

Kemudian simpang Jalan Mohamad Yamin, Simpang Jalan Ampera, Bekasi Timur. Kemacetan sekarang ini bertambah, di lima titik yakni ruas Jalan Mawar, Bekasi Utara, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, Jalan Boulevar Galaksi, Bekasi Selatan, Jalan Tabrani, Bekasi Utara, dan Jalan Rawa Lumbu.

Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Alrasyid mengatakan, pengoperasian tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) menjadi bagian solusi pengurangan kemacetan di jalur sepanjang Kalimalang.”Becakayu, tidak bisa bebas dari kemacetan, tapi mengurangi beban kendaraan,” ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6579 seconds (0.1#10.140)
pixels