Keluarkan 'Kartu Mati' Ahok, Penampilan Anies Dinilai Berani
Keluarkan 'Kartu Mati' Ahok, Penampilan Anies Dinilai Berani
A
A
A
JAKARTA - Pengamat mengapresiasi pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang tampil berani dalam debat publik pertama yang digelar KPU DKI itu. Bahkan, paslon nomor urut tiga itu berani menagih janji pada Basuki T Purnama (Ahok) untuk membangun kampung deret.
Pengamat Politik dari Lembaga Penelitian Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, dalam debat publik pertama yang di gelar KPU DKI itu, Anies tampil dengan gayanya yang khas akademisi, menyuguhkan gagasan untuk menekankan keadilan, kesejahteraan, dan keberanian menolak reklamasi.
Menurutnya, hanya paslon nomor urut tiga lah yang berani tegas mengambil sikap menolak proyek reklamasi. Sedang paslon nomor urut satu dan dua tak jelas ujung sikapnya dan terkesan dibuat mengambang.
"Selain itu, Anies-Sandi mampu menjelaskan cara mengatasi kemiskinan dengan program pertumbuhan dan pendampingan UKM sehingga lahir banyak pengusaha. Mereka bahkan mengkritik Pemprov DKI yang selama ini dianggap belum bisa menumbuhkan banyak UKM," ujarnya pada SINDOnews, Sabtu (14/1/2017).
Lebih jauh, kata Pangi, Sandi pun mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang sampai saat ini ketimpangan antara kaya dan miskin begitu kentara. Bahkan, Anies pun mengkritik massa kepemimpinan Ahok dahulu menyangkut pembangunan yang harus dilakukan dengan baik dan berjanji mewujudkan janji politik Ahok lima tahun ke depan yang belum ditunaikan.
"Anies pun tampil berani, dia keluarkan kartu mati untuk Ahok dengan mengingatkannya pada janji kontrak politik lima tahun yang lalu tentang Kampung Deret yang hingga kini belum terealisasi," tuturnya.
Pangi menambahkan, begitu pula dengan soal penggusuran, paslon Anies-Sandi menekankan agar Pemprov DKI Jakarta seharusnya melakukan ganti rugi pada warga Bukit Duri yang telah memenangkan gugatannya itu di PTUN. Bahkan, Pemprov DKI diminta mengevaluasi kebijakannya dalam hal gusur-menggusur.
"Dan soal komitemennya menyelesaikan jabatan sebagai gubernur lima tahun ke depan, hanya Anies yang terang-terangan menyebut, mantap dan siap menyelesaikan jabatannya sebagai Gubernur selama lima tahun nanti," katanya.
Pengamat Politik dari Lembaga Penelitian Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, dalam debat publik pertama yang di gelar KPU DKI itu, Anies tampil dengan gayanya yang khas akademisi, menyuguhkan gagasan untuk menekankan keadilan, kesejahteraan, dan keberanian menolak reklamasi.
Menurutnya, hanya paslon nomor urut tiga lah yang berani tegas mengambil sikap menolak proyek reklamasi. Sedang paslon nomor urut satu dan dua tak jelas ujung sikapnya dan terkesan dibuat mengambang.
"Selain itu, Anies-Sandi mampu menjelaskan cara mengatasi kemiskinan dengan program pertumbuhan dan pendampingan UKM sehingga lahir banyak pengusaha. Mereka bahkan mengkritik Pemprov DKI yang selama ini dianggap belum bisa menumbuhkan banyak UKM," ujarnya pada SINDOnews, Sabtu (14/1/2017).
Lebih jauh, kata Pangi, Sandi pun mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang sampai saat ini ketimpangan antara kaya dan miskin begitu kentara. Bahkan, Anies pun mengkritik massa kepemimpinan Ahok dahulu menyangkut pembangunan yang harus dilakukan dengan baik dan berjanji mewujudkan janji politik Ahok lima tahun ke depan yang belum ditunaikan.
"Anies pun tampil berani, dia keluarkan kartu mati untuk Ahok dengan mengingatkannya pada janji kontrak politik lima tahun yang lalu tentang Kampung Deret yang hingga kini belum terealisasi," tuturnya.
Pangi menambahkan, begitu pula dengan soal penggusuran, paslon Anies-Sandi menekankan agar Pemprov DKI Jakarta seharusnya melakukan ganti rugi pada warga Bukit Duri yang telah memenangkan gugatannya itu di PTUN. Bahkan, Pemprov DKI diminta mengevaluasi kebijakannya dalam hal gusur-menggusur.
"Dan soal komitemennya menyelesaikan jabatan sebagai gubernur lima tahun ke depan, hanya Anies yang terang-terangan menyebut, mantap dan siap menyelesaikan jabatannya sebagai Gubernur selama lima tahun nanti," katanya.
(ysw)
Explore More