Cari Pemimpin Baru, Anak Muda Panggil Risma ke Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Sekelompok anak muda Jakarta menggelar aksi simpatik di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat tepatnya di Patung Kuda. Para anak muda ini meminta agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani untuk ikut bertarung pada Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
Salah satu koordinator aksi simpatik ini, Sherly Annavita mengungkapkan, dalam aksi ini membawa simbol sapu lidi untuk memanggil Risma ke Jakarta. “Kami anak muda Jakarta butuh pemimpin yang cerdas, santun tetapi pekerja keras. Kami juga membutuhkan pemimpin yang empati pada anak muda, gaul tetapi tetap menjunjung tinggi adat ketimuran dan kesopanan. Baik dalam langkah maupun bicara. Bu Risma lah yang cocok dengan kriteria itu," ungkap Sherly dalam rilis yang diterima Sindonews, Minggu (31/7/20)
Oleh karena itu, lanjut Sherly, mulai hari ini anak muda Jakarta bergerak. Terkait simbol sapu lidi, Sherly menjelaskan,sapu lidi yang mereka bawa untuk 'memanggil' Risma. Sapu lidi identik dengan kebersihan dan kerja keras untuk membersihkannya.
Diharapkan tidak hanya menyapu kekotoran dijalan, tetapi juga menyapu ragam kekotoran di birokasi, baik korupsi, dan tindak pelanggaran lain yang pada akhirnya merugikan rakyat.
“Sapu lidi juga identik dengan Bu Risma yang pekerja keras, merakyat, tetapi dunia menghargainya. Dia menjadi Wali Kota terbaik ketiga di dunia. PBB memberi penghargaan khusus pada Ibu Risma,” tegasnya.
Dijelaskan, Risma pun pernah marah. Namun Risma marah ketika ada orang yang menyakiti rakyat."Dia marah kalau ada orang merusak taman milik rakyat. Tetapi dia dengan santun menata kaki lima, menggusur Doly dengan menata para mantan penghuninya, menata daerah-daerah kumuh dengan memanusiakan penghuninya," tukasnya.
"Kami anak muda Jakarta meminta keikhlasan anak muda Surabaya, memanggil Risma, bukan hanya untuk menata Jakarta, tetapi menata Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Jaklovers Neno Warisman mengatakan jika ada kerinduan terhadap pemimpin baru Ibu Kota. Tidak hanya kerinduan itu namun juga kesantunan dari pemimpinnya.
“Ini menandakan ada kerinduan akan pemimpin baru di Jakarta. Pemimpin yang tegas dan berani, tetapi tetap santun. Pemimpin yang merindukan rakyatnya bahagia. Pemimpin yang tidak bisa tidur kalau ada rakyatnya tidak bisa makan, pemimpin yang turun langsung terlibat memberi motivasi rakyatnya. Itulah Ibu Rism,” pungkasnya.
Salah satu koordinator aksi simpatik ini, Sherly Annavita mengungkapkan, dalam aksi ini membawa simbol sapu lidi untuk memanggil Risma ke Jakarta. “Kami anak muda Jakarta butuh pemimpin yang cerdas, santun tetapi pekerja keras. Kami juga membutuhkan pemimpin yang empati pada anak muda, gaul tetapi tetap menjunjung tinggi adat ketimuran dan kesopanan. Baik dalam langkah maupun bicara. Bu Risma lah yang cocok dengan kriteria itu," ungkap Sherly dalam rilis yang diterima Sindonews, Minggu (31/7/20)
Oleh karena itu, lanjut Sherly, mulai hari ini anak muda Jakarta bergerak. Terkait simbol sapu lidi, Sherly menjelaskan,sapu lidi yang mereka bawa untuk 'memanggil' Risma. Sapu lidi identik dengan kebersihan dan kerja keras untuk membersihkannya.
Diharapkan tidak hanya menyapu kekotoran dijalan, tetapi juga menyapu ragam kekotoran di birokasi, baik korupsi, dan tindak pelanggaran lain yang pada akhirnya merugikan rakyat.
“Sapu lidi juga identik dengan Bu Risma yang pekerja keras, merakyat, tetapi dunia menghargainya. Dia menjadi Wali Kota terbaik ketiga di dunia. PBB memberi penghargaan khusus pada Ibu Risma,” tegasnya.
Dijelaskan, Risma pun pernah marah. Namun Risma marah ketika ada orang yang menyakiti rakyat."Dia marah kalau ada orang merusak taman milik rakyat. Tetapi dia dengan santun menata kaki lima, menggusur Doly dengan menata para mantan penghuninya, menata daerah-daerah kumuh dengan memanusiakan penghuninya," tukasnya.
"Kami anak muda Jakarta meminta keikhlasan anak muda Surabaya, memanggil Risma, bukan hanya untuk menata Jakarta, tetapi menata Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Jaklovers Neno Warisman mengatakan jika ada kerinduan terhadap pemimpin baru Ibu Kota. Tidak hanya kerinduan itu namun juga kesantunan dari pemimpinnya.
“Ini menandakan ada kerinduan akan pemimpin baru di Jakarta. Pemimpin yang tegas dan berani, tetapi tetap santun. Pemimpin yang merindukan rakyatnya bahagia. Pemimpin yang tidak bisa tidur kalau ada rakyatnya tidak bisa makan, pemimpin yang turun langsung terlibat memberi motivasi rakyatnya. Itulah Ibu Rism,” pungkasnya.
(whb)