Jelang Pilgub, Jakarta Banjir Relawan
A
A
A
JAKARTA - Sebagai barometer politik Indonesia, Pilgub DKI 2017 mendatang memang menjadi sorotan semua mata. Berbagai cara dan upaya pun dilakukan oleh sejumlah bakal calon gubernur untuk memenangkan Pilgub, salah satunya dengan munculnya sejumlah relawan yang mendukung calon gubernur.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, fenomena semacam ini merupakan cukup unik. Dahulu partai politik atau pasangan calon lebih banyak merekrut relawan, maka kali ini relawan muncul untuk menawarkan diri membantu pasangan calon.
"Artinya kalau ada relawan semacam ini, konsekuensinya mereka tidak boleh meminta apapun. Termasuk manakala calon yang didukungnya menang," ucap Emrus di Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Seperti diketahui, sebelumnya dukungan terhadap calon Gubernur DKI Jakarta banyak bermunculan menjelang datangnya pendaftaran calon gubernur pada tengah tahun ini.
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai fenomena semacam ini merupakan adaptasi fans dari dunia musik, seni, secara individu. Beberapa pengemar menyatakan satu visi dengan ketokohan yang di dukungnya.
"Ini bisa jadi tim sukses yang efektif dan efisien, bakal calon gubernur diuntungkan dengan tidak harus mencari orang yang suka rela untuk menjadi tim suksesnya," ujar Hendri.
Hendri tak begitu terkejut dengan hal semacam ini, menurutnya apa yang terjadi belakangan ini merupakan perkembangan dari dinamika politik yang terjadi. Dahulu, kata Hendri, banyak pasangan calon mempersingkat nama mereka agar dapat enak didengar, mudah diucap, dan menjadi menarik.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, fenomena semacam ini merupakan cukup unik. Dahulu partai politik atau pasangan calon lebih banyak merekrut relawan, maka kali ini relawan muncul untuk menawarkan diri membantu pasangan calon.
"Artinya kalau ada relawan semacam ini, konsekuensinya mereka tidak boleh meminta apapun. Termasuk manakala calon yang didukungnya menang," ucap Emrus di Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Seperti diketahui, sebelumnya dukungan terhadap calon Gubernur DKI Jakarta banyak bermunculan menjelang datangnya pendaftaran calon gubernur pada tengah tahun ini.
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai fenomena semacam ini merupakan adaptasi fans dari dunia musik, seni, secara individu. Beberapa pengemar menyatakan satu visi dengan ketokohan yang di dukungnya.
"Ini bisa jadi tim sukses yang efektif dan efisien, bakal calon gubernur diuntungkan dengan tidak harus mencari orang yang suka rela untuk menjadi tim suksesnya," ujar Hendri.
Hendri tak begitu terkejut dengan hal semacam ini, menurutnya apa yang terjadi belakangan ini merupakan perkembangan dari dinamika politik yang terjadi. Dahulu, kata Hendri, banyak pasangan calon mempersingkat nama mereka agar dapat enak didengar, mudah diucap, dan menjadi menarik.
(whb)