Sejarah Gereja Katedral Jakarta, Dibangun Tahun 1808 atas Perintah Paus Pius VII
loading...
A
A
A
Pastor Nelissen kemudian memberkati bangunan gereja tersebut, dengan Santo Ludovikus sebagai pelindungya. Berdirinya gereja katolik ini tidak berlangsung lama, pada 1826 terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan banyak bangunan di kawasan Senen.
Bangunan pastoral ikut menjadi korban, namun bangunan gereja tidak ikut terbakar meski mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. Setelah kebakaran, bangunan gereja yang rusak tidak direnovasi, mengingat tanah tersebut bukanlah tanah milik gereja.
Tepat pada 9 April 1890 Gereja Katedral pertama runtuh. Kemudian, kegiatan misa memakai garasi kereta kuda. Di pertengahan 1891 peletakan batu pertama pembangunan gereja Katedral baru juga di lokasi yang sama.
Tahun 1894 Pastor Antonius Dijkmans SJ pulang ke Belanda karena sakit. Pada 16 Januari 1899 Setelah Monseignor Luypen SJ mengumpulkan dana di Belanda, ditunjuk insinyur Marius J. Hulswit melanjutkan pembangunan batu ‘pertama’ diletakkan dan diberkati.
21 April 1901 Gereja Katedral, ‘Santa Maria Diangkat ke Surga’ diresmikan dan diberkati Monseignor Edmundus Sybrandus Luypen, SJ. Selain itu, peristiwa bersejarah yang ada di Gereja Katedral bergaya Neo Gotik yakni kunjungan Paus Paulus VI tahun 1970.
Kunjungan Paus Johanes Paulus ll tahun 1989 saat sedang berlangsung Sinode Pertama. Pada 28 April 1981 diresmikan Museum Katedral yang berlokasi di lantai mesanin gereja. Diprakarsai oleh Pastor R. Kurris,SJ.
Tanggal 13 Agustus 1988 Gereja Katedral selesai dipugar dan tahun 2002 kembali dibersihkan dicat ulang pada dinding luar. Gereja di Jalan Katedral, Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini sejak 1993 dinaikkan statusnya menjadi bangunan cagar budaya dilindungi pemerintah.
Gereja Katedral berciri eropa dengan gaya neo gotik ini dilengkapi daun pintu yang menjulang tinggi dan banyak jendela. Tepat di bawah lukisan tersebut, di bagian kanan dan kiri gereja terdapat bilik-bilik yang digunakan sebagai tempat untuk pengakuan dosa.
Bangunan pastoral ikut menjadi korban, namun bangunan gereja tidak ikut terbakar meski mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. Setelah kebakaran, bangunan gereja yang rusak tidak direnovasi, mengingat tanah tersebut bukanlah tanah milik gereja.
Tepat pada 9 April 1890 Gereja Katedral pertama runtuh. Kemudian, kegiatan misa memakai garasi kereta kuda. Di pertengahan 1891 peletakan batu pertama pembangunan gereja Katedral baru juga di lokasi yang sama.
Tahun 1894 Pastor Antonius Dijkmans SJ pulang ke Belanda karena sakit. Pada 16 Januari 1899 Setelah Monseignor Luypen SJ mengumpulkan dana di Belanda, ditunjuk insinyur Marius J. Hulswit melanjutkan pembangunan batu ‘pertama’ diletakkan dan diberkati.
21 April 1901 Gereja Katedral, ‘Santa Maria Diangkat ke Surga’ diresmikan dan diberkati Monseignor Edmundus Sybrandus Luypen, SJ. Selain itu, peristiwa bersejarah yang ada di Gereja Katedral bergaya Neo Gotik yakni kunjungan Paus Paulus VI tahun 1970.
Kunjungan Paus Johanes Paulus ll tahun 1989 saat sedang berlangsung Sinode Pertama. Pada 28 April 1981 diresmikan Museum Katedral yang berlokasi di lantai mesanin gereja. Diprakarsai oleh Pastor R. Kurris,SJ.
Tanggal 13 Agustus 1988 Gereja Katedral selesai dipugar dan tahun 2002 kembali dibersihkan dicat ulang pada dinding luar. Gereja di Jalan Katedral, Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini sejak 1993 dinaikkan statusnya menjadi bangunan cagar budaya dilindungi pemerintah.
Gereja Katedral berciri eropa dengan gaya neo gotik ini dilengkapi daun pintu yang menjulang tinggi dan banyak jendela. Tepat di bawah lukisan tersebut, di bagian kanan dan kiri gereja terdapat bilik-bilik yang digunakan sebagai tempat untuk pengakuan dosa.