Film Perempuan dan Ufo dari Padang Ramaikan Perayaan Festival di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perayaan Festival Film Bulanan (Fesbul) yang akan berlangsung di Jakarta pada 27 November 2024 diramaikan sejumlah sineas dari berbagai daerah. Untuk Kota Padang, ada dua film pendek terbaik yang terpilih.
Kedua film itu adalah Ranungan 2024 dan No Ufo Sightings In A Third World Country 2024. Kedua film pendek ini dipilih secara ketat oleh tim kurator Fesbul dalam rangkaian Fesbul 2024: Lokus 9 Open Submission yang telah berlangsung pada 2-12 Oktober 2024.
Open Submission ini memang mengikuti kegiatan Workshop Fesbul 2024: Lokus 9 di Kota Padang. Dalam kegiatan workshop tersebut dihadiri 20 peserta terpilih yang memang memiliki ketertarikan dengan dunia film pendek.
“Fesbul setiap tahunnya secara rutin melangsungkan kegiatan workshop sekaligus open submission untuk film-film pendek di sepuluh lokasi seluruh Indonesia. Dalam setiap lokasi alias lokus itu, dipilih dua film pendek yang akhirnya akan kembali bertarung untuk memperebutkan posisi lima film terbaik untuk acara puncak Perayaan Fesbul 2024 yang digelar pada 17 November 2024,” ujar Founder Fesbul Abdul Manaf, Selasa (12/11/2024).
Sebagai salah satu lokus dengan antusiasme cukup tinggi, dua film pendek yang dipilih Fesbul memang memiliki cerita menarik. Film Ranungan 2024 merupakan film mengenai perempuan Minangkabau yang juga disutradarai oleh wanita, Khelda Dewi Suryani.
Film fiksi produksi Alir Pictures ini adalah bagian dari program film funding Layar Perempuan milik Indonesiana TV. Ranuangan akan menyuguhkan konflik yang dialami Mira antara memilih masa depan dengan tradisi dan warisan keluarganya.
Sedangan, No Ufo Sightings In A Third World Country 2024 adalah film pendek yang diarahkan oleh Aby Kusnidar dan diproduksi Sunshower Films. Film berdurasi 14 menitan itu mengisahkan tentang dua
remaja laki-laki pemburu UFO di bekas ladang minyak Pan American yang terbengkalai. Sama seperti kedua film pendek yang terpilih itu mengusung cerita sosial yang cukup kuat.
Kedua film itu akan bersaing dengan 18 film pendek lainnya untuk meraih lima slot film terbaik yang akan dibawa Fesbul bersama Kemenparekraf ke film-film market internasional tahun 2025.
Kedua film itu adalah Ranungan 2024 dan No Ufo Sightings In A Third World Country 2024. Kedua film pendek ini dipilih secara ketat oleh tim kurator Fesbul dalam rangkaian Fesbul 2024: Lokus 9 Open Submission yang telah berlangsung pada 2-12 Oktober 2024.
Open Submission ini memang mengikuti kegiatan Workshop Fesbul 2024: Lokus 9 di Kota Padang. Dalam kegiatan workshop tersebut dihadiri 20 peserta terpilih yang memang memiliki ketertarikan dengan dunia film pendek.
“Fesbul setiap tahunnya secara rutin melangsungkan kegiatan workshop sekaligus open submission untuk film-film pendek di sepuluh lokasi seluruh Indonesia. Dalam setiap lokasi alias lokus itu, dipilih dua film pendek yang akhirnya akan kembali bertarung untuk memperebutkan posisi lima film terbaik untuk acara puncak Perayaan Fesbul 2024 yang digelar pada 17 November 2024,” ujar Founder Fesbul Abdul Manaf, Selasa (12/11/2024).
Sebagai salah satu lokus dengan antusiasme cukup tinggi, dua film pendek yang dipilih Fesbul memang memiliki cerita menarik. Film Ranungan 2024 merupakan film mengenai perempuan Minangkabau yang juga disutradarai oleh wanita, Khelda Dewi Suryani.
Film fiksi produksi Alir Pictures ini adalah bagian dari program film funding Layar Perempuan milik Indonesiana TV. Ranuangan akan menyuguhkan konflik yang dialami Mira antara memilih masa depan dengan tradisi dan warisan keluarganya.
Sedangan, No Ufo Sightings In A Third World Country 2024 adalah film pendek yang diarahkan oleh Aby Kusnidar dan diproduksi Sunshower Films. Film berdurasi 14 menitan itu mengisahkan tentang dua
remaja laki-laki pemburu UFO di bekas ladang minyak Pan American yang terbengkalai. Sama seperti kedua film pendek yang terpilih itu mengusung cerita sosial yang cukup kuat.
Kedua film itu akan bersaing dengan 18 film pendek lainnya untuk meraih lima slot film terbaik yang akan dibawa Fesbul bersama Kemenparekraf ke film-film market internasional tahun 2025.
(jon)