Miris! Siswa SDN Pondok Cina Depok 1 Sebulan Belajar Tanpa Guru
loading...
Murid SDN Pondok Cina 1 Depok, Farel menangis karena ingin belajar dengan bimbingan guru. Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A
A
A
DEPOK - Murid SDN Pondok Cina 1 sudah sebulan belajar tanpa guru. Mereka masih bertahan di lokasi karena tidak mau dipindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5. Sehari-hari mereka belajar dibimbing relawan.
Sebulan tanpa guru membuat para siswa bersedih. Siswa kelas 1 menangis karena ingin belajar dengan bimbingan guru. “Pengen belajar sama Bu guru,” kata Farel, salah satu siswa kelas 1, Kamis (1/12/2022).
Ruangan kelas 1 mendadak ramai tangisan siswa ketika mereka masuk kelas. Para relawan pun harus menenangkan siswa agar tidak lagi menangis. “Kami kangen Bu guru, kemana Bu Guru,” ucap Farel.
Di tengah polemik sekolah ini, para siswa belajar mandiri selama sebulan belakangan. Padahal siswa harus menjalani ujian semester pekan depan. “Maunya belajar sama Bu guru. Kami mau sama Bu guru disini,” kata Indah, siswa lainnya.
Saat ini terlihat masih banyak siswa yang bertahan belajar di sekolah walaupun tanpa guru. Mereka belajar mengerjakan tugas sekolah yang kemudian dikumpulkan kepada guru untuk dinilai. “Tugasnya nanti dikumpulin dan dinilai Bu guru,” kata Lala salah satu wali murid.
Sebulan tanpa guru membuat para siswa bersedih. Siswa kelas 1 menangis karena ingin belajar dengan bimbingan guru. “Pengen belajar sama Bu guru,” kata Farel, salah satu siswa kelas 1, Kamis (1/12/2022).
Ruangan kelas 1 mendadak ramai tangisan siswa ketika mereka masuk kelas. Para relawan pun harus menenangkan siswa agar tidak lagi menangis. “Kami kangen Bu guru, kemana Bu Guru,” ucap Farel.
Di tengah polemik sekolah ini, para siswa belajar mandiri selama sebulan belakangan. Padahal siswa harus menjalani ujian semester pekan depan. “Maunya belajar sama Bu guru. Kami mau sama Bu guru disini,” kata Indah, siswa lainnya.
Saat ini terlihat masih banyak siswa yang bertahan belajar di sekolah walaupun tanpa guru. Mereka belajar mengerjakan tugas sekolah yang kemudian dikumpulkan kepada guru untuk dinilai. “Tugasnya nanti dikumpulin dan dinilai Bu guru,” kata Lala salah satu wali murid.
(ams)
Explore More