Viral Akses Masuk SDN Pondok Cina 1 Tertutup Proyek Trotoar, Ini Sebabnya
loading...
A
A
A
DEPOK - SDN Pondok Cina 1 yang terletak di Jalan Margonda Raya, Depok, viral di media sosial. Penyebabnya, sebuah video dengan narasi akses masuk ke sekolah itu terhalang proyek trotoar yang lebih tinggi.
Dalam video yang beredar, orang tua siswa protes karena akses masuk ke sekolah susah. “Ya Allah jalanan ke sekolah aja ditutup. Gimana coba anak-anak mau masuk sekolah, separah inikah sekolah? Ini sekolah loh, masih berjalan loh, masa jalanannya ditutup,” kata wanita yang merekam video tersebut, dikutip Rabu (9/11/2022).
Sementara itu, informasi yang diperolah sekolah tersebut akan dilebur. Mulanya di lokasi tersebut ada dua sekolah, yaitu SDN Pondok Cina 4 dan 1. Kemudian tahun 2015 ada informasi bahwa kedua sekolah akan dilebur. Alasannya, sekolah tersebut tidak punya lapangan upacara sehingga nantinya ada lapangan upacara.
“Nanti SDN Pondok Cina 1 akan menjadi etalase pendidikan,” kata Eci Tuasikal, orang tua salah satu siswa.
Namun belakangan informasi yang didapat pihaknya bahwa di lokasi tersebut akan dibangun masjid. Pihaknya tidak menolak rencana pembangunan masjid itu. Hanya saja, dia meminta agar anak-anak mendapat tempat belajar yang layak.
“Jadi dibangun dulu sekolahnya, baru sekolahnya dipindahkan. Jangan ini belum selesai lalu kemudian ditampung di sekolah yang lain,” tegasnya.
Ia menyebutkan, murid yang ada di SDN Pondok Cina 1 dipindahkan ke dua sekolah berbeda. Di sekolah tersebut ada 12 rombongan belajar (rombel) dan akan dipindahkan ke sekolah yang hanya memiliki 6 rombel.
“Artinya itu tidak memenuhi tapi dipaksakan dan ada yang masuk pagi dan siang. Di dalam Permendikbub Nomor 36 disebutkan bahwa sekolah tidak boleh ada dobel shift, harus pagi semua. Karena kalau siang anak-anak sudah tidak ada semangat belajar,” ucapnya.
Murid yang ada di sekolah tersebut dipindah di SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3. Untuk kelas 1, 2, dan 6 ditampung di SDN Pondok Cina 5. Sedangkan kelas 3, 4, dan 5 ditampung di SDN Pondok Cina 3.
“Padahal awalnya informasi dari Dinas Pendidikan para siswa akan ditampung di satu sekolah,” tutupnya.
Dalam video yang beredar, orang tua siswa protes karena akses masuk ke sekolah susah. “Ya Allah jalanan ke sekolah aja ditutup. Gimana coba anak-anak mau masuk sekolah, separah inikah sekolah? Ini sekolah loh, masih berjalan loh, masa jalanannya ditutup,” kata wanita yang merekam video tersebut, dikutip Rabu (9/11/2022).
Sementara itu, informasi yang diperolah sekolah tersebut akan dilebur. Mulanya di lokasi tersebut ada dua sekolah, yaitu SDN Pondok Cina 4 dan 1. Kemudian tahun 2015 ada informasi bahwa kedua sekolah akan dilebur. Alasannya, sekolah tersebut tidak punya lapangan upacara sehingga nantinya ada lapangan upacara.
“Nanti SDN Pondok Cina 1 akan menjadi etalase pendidikan,” kata Eci Tuasikal, orang tua salah satu siswa.
Namun belakangan informasi yang didapat pihaknya bahwa di lokasi tersebut akan dibangun masjid. Pihaknya tidak menolak rencana pembangunan masjid itu. Hanya saja, dia meminta agar anak-anak mendapat tempat belajar yang layak.
“Jadi dibangun dulu sekolahnya, baru sekolahnya dipindahkan. Jangan ini belum selesai lalu kemudian ditampung di sekolah yang lain,” tegasnya.
Ia menyebutkan, murid yang ada di SDN Pondok Cina 1 dipindahkan ke dua sekolah berbeda. Di sekolah tersebut ada 12 rombongan belajar (rombel) dan akan dipindahkan ke sekolah yang hanya memiliki 6 rombel.
“Artinya itu tidak memenuhi tapi dipaksakan dan ada yang masuk pagi dan siang. Di dalam Permendikbub Nomor 36 disebutkan bahwa sekolah tidak boleh ada dobel shift, harus pagi semua. Karena kalau siang anak-anak sudah tidak ada semangat belajar,” ucapnya.
Murid yang ada di sekolah tersebut dipindah di SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3. Untuk kelas 1, 2, dan 6 ditampung di SDN Pondok Cina 5. Sedangkan kelas 3, 4, dan 5 ditampung di SDN Pondok Cina 3.
“Padahal awalnya informasi dari Dinas Pendidikan para siswa akan ditampung di satu sekolah,” tutupnya.
(thm)