TNI Siap Kelola 165.000 Hektare Lahan Perbatasan untuk Antisipasi Krisis Pangan
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI, saat ini tengah memelopori gagasan untuk menanami seluruh lahan perbatasan dengan padi dalam polybag. Wilayah yang menjadi target awal penanaman itu berada di perbatasan Kalimantan-Malaysia, dengan luas lahan 165 hektare.
Prosesnya saat ini masih menunggu koordinasi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Langkah ini untuk mengantisipasi krisis pangan akibat pandemi COVID-19.(Baca juga; Petani dan Penyuluh Purworejo Percepat Tanam dengan Cara Sebar Petuk )
"Lebih jauh lagi ke depan, setelah kami mengupload pengolahan lahan ini sampai tanaman sudah mulai tumbuh, kurang lebih 1 bulan ini, mendapat respon Kemenhan untuk bekerjasama membuat suatu kajian tentang pengolahan lahan di perbatasan," terang Komandan Kodiklat TNI, Mayor Jenderal Kasim Genawi, kepada Okezone di Markas Kodiklat TNI, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (7/7/2020).
Kemenhan tertarik dengan upaya yang mulai diterapkan di markas Kodiklat TNI, Tangsel. Di sana, sekitaa 2 hektare lahan yang ada diberdayakan sedemikian rupa guna menjadi lahan pertanian dengan cara ditanami dalam polybag.
"Kita sudah mempraktikkan di sini, sudah ada hasilnya. Jadi untuk sementara hasilnya untuk konsumsi internal kita. Artinya kita memelopori agar skala ini bisa diperluas," imbuhnya.(Baca juga; Panen Padi di Karawang, Mentan Syahrul Pastikan Pangan Aman )
Jenderal bintang 2 ini juga mengatakan, bahwa area perbatasan yang bakal dikelola itu sudah dipetakan. Jika disetujui oleh Kemenhan dan Kementerian terkait, maka TNI bisa segera melakukan penanaman berbagai jenis tanaman di dalam polybag.
"Setelah kita petakan, ada sekitar 165.000 hektare lahan yang bisa kita kelola menjadi lahan produktif dan lahan ketahanan pangan. Hasilnya tentu bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," jelasnya lagi.
Dia menambahkan, tak hanya sepanjang perbatasan Kalimantan-Malaysia yang diusulkan untuk diberdayakan. Daerah lainnya seperti Sulawesi Barat juga telah ditawarkan agar menjadi lokasi penanaman tanaman dalam polybag.
"Selain Kalimantan, sudah ada yang menawarkan di Sulawesi Barat dengan luas 30 ribu hektare untuk dikelola, tapi bukan untuk tanaman padi dan jagung, tapi tanaman khas di sana seperti tebu," ucapnya.
Pengolahan lahan sebagai antisipasi krisis pangan itu, merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI untuk memberdayakan lahan-lahan yang ada dimasing-masing institusi. "Ini dalam rangka ketahanan pangan, termasuk perintah terhadap Kodiklat TNI. Diharapkan ini menjadi contoh bagi satuan yang lain dalam tubuh TNI," pungkasnya.
Prosesnya saat ini masih menunggu koordinasi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Langkah ini untuk mengantisipasi krisis pangan akibat pandemi COVID-19.(Baca juga; Petani dan Penyuluh Purworejo Percepat Tanam dengan Cara Sebar Petuk )
"Lebih jauh lagi ke depan, setelah kami mengupload pengolahan lahan ini sampai tanaman sudah mulai tumbuh, kurang lebih 1 bulan ini, mendapat respon Kemenhan untuk bekerjasama membuat suatu kajian tentang pengolahan lahan di perbatasan," terang Komandan Kodiklat TNI, Mayor Jenderal Kasim Genawi, kepada Okezone di Markas Kodiklat TNI, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (7/7/2020).
Kemenhan tertarik dengan upaya yang mulai diterapkan di markas Kodiklat TNI, Tangsel. Di sana, sekitaa 2 hektare lahan yang ada diberdayakan sedemikian rupa guna menjadi lahan pertanian dengan cara ditanami dalam polybag.
"Kita sudah mempraktikkan di sini, sudah ada hasilnya. Jadi untuk sementara hasilnya untuk konsumsi internal kita. Artinya kita memelopori agar skala ini bisa diperluas," imbuhnya.(Baca juga; Panen Padi di Karawang, Mentan Syahrul Pastikan Pangan Aman )
Jenderal bintang 2 ini juga mengatakan, bahwa area perbatasan yang bakal dikelola itu sudah dipetakan. Jika disetujui oleh Kemenhan dan Kementerian terkait, maka TNI bisa segera melakukan penanaman berbagai jenis tanaman di dalam polybag.
"Setelah kita petakan, ada sekitar 165.000 hektare lahan yang bisa kita kelola menjadi lahan produktif dan lahan ketahanan pangan. Hasilnya tentu bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," jelasnya lagi.
Dia menambahkan, tak hanya sepanjang perbatasan Kalimantan-Malaysia yang diusulkan untuk diberdayakan. Daerah lainnya seperti Sulawesi Barat juga telah ditawarkan agar menjadi lokasi penanaman tanaman dalam polybag.
"Selain Kalimantan, sudah ada yang menawarkan di Sulawesi Barat dengan luas 30 ribu hektare untuk dikelola, tapi bukan untuk tanaman padi dan jagung, tapi tanaman khas di sana seperti tebu," ucapnya.
Pengolahan lahan sebagai antisipasi krisis pangan itu, merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI untuk memberdayakan lahan-lahan yang ada dimasing-masing institusi. "Ini dalam rangka ketahanan pangan, termasuk perintah terhadap Kodiklat TNI. Diharapkan ini menjadi contoh bagi satuan yang lain dalam tubuh TNI," pungkasnya.
(wib)