Diduga Korban Penganiayaan ASN, ART Ini Alami Cacat Permanen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asisten Rumah Tangga ( ART ) berinisial RNA diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan majikannya di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Wanita asal Cianjur, Jawa Barat ini mendapat penganiayaan dari majikannya yang juga seorang Aparatur Sipil Negara ( ASN ).
Paman korban, Ceceng (42), mengatakan, akibat penganiayaan yang dilakukan majikan yang juga pasangan suami istri (pasutri) membuat tubuhkeponakannyaitu dipenuhi luka. Menurut dia, RNA menerima sejumlah luka di sekujur tubuhnya dan sebagian menyebabkan cacat fisik permanen.
"Yang pertama, korban mendapatkan luka di kepala bagian kiri, ada bekas memar itu hasil dari pukulan benda tajam dari majikannya," kata Ceceng kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/11/2022).
Selanjutnya, Ceceng menyampaikan adanya luka di telinga RNA yang menyebabkan cacat permanen.
"Terus yang paling parah itu telinga kirinya, karena sering korban dianiaya sehingga menimbulkan telinga kirinya ini benjol-benjolan dan mengakibatkan keluar nanah dan darah sehingga mengakibatkan korban cacat permanen," tuturnya.
Kemudian, Ceceng juga mengungkapkan adanya pukulan raket tenis ke arah kaki RNA. Akibat pukulan itu, kata dia, membuat RNA kesulitan dalam berjalan.
"Terus dari kakinya juga sama, korban karena sering ditendang oleh majikan laki-laki dan perempuannya jadi jalannya masih sakit. Karena dia (RNA) mendapatkan luka dari paha lutut hingga tungkainya. Terus korban juga pernah dipukul oleh raket tenis," tutur Ceceng.
Setelah banyaknya luka di atas, Ceceng juga mengungkapkan, penglihatan RNA mengalami gangguan. Karena kedua matanya pernah disiram air cabai dan lada oleh majikannya secara kejam.
"Terus kemudian penglihatannya juga kabur dan buram, waktu korban bekerja sebagai ART, RNA pernah disiram oleh air cabe dan lada ke matanya," jelas Ceceng.
Bahkan, masih kata Ceceng, RNA mengalami pelecehan seksual oleh majikannya yang juga merupakan ASN tersebut.
Paman korban, Ceceng (42), mengatakan, akibat penganiayaan yang dilakukan majikan yang juga pasangan suami istri (pasutri) membuat tubuhkeponakannyaitu dipenuhi luka. Menurut dia, RNA menerima sejumlah luka di sekujur tubuhnya dan sebagian menyebabkan cacat fisik permanen.
"Yang pertama, korban mendapatkan luka di kepala bagian kiri, ada bekas memar itu hasil dari pukulan benda tajam dari majikannya," kata Ceceng kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/11/2022).
Selanjutnya, Ceceng menyampaikan adanya luka di telinga RNA yang menyebabkan cacat permanen.
"Terus yang paling parah itu telinga kirinya, karena sering korban dianiaya sehingga menimbulkan telinga kirinya ini benjol-benjolan dan mengakibatkan keluar nanah dan darah sehingga mengakibatkan korban cacat permanen," tuturnya.
Kemudian, Ceceng juga mengungkapkan adanya pukulan raket tenis ke arah kaki RNA. Akibat pukulan itu, kata dia, membuat RNA kesulitan dalam berjalan.
"Terus dari kakinya juga sama, korban karena sering ditendang oleh majikan laki-laki dan perempuannya jadi jalannya masih sakit. Karena dia (RNA) mendapatkan luka dari paha lutut hingga tungkainya. Terus korban juga pernah dipukul oleh raket tenis," tutur Ceceng.
Setelah banyaknya luka di atas, Ceceng juga mengungkapkan, penglihatan RNA mengalami gangguan. Karena kedua matanya pernah disiram air cabai dan lada oleh majikannya secara kejam.
"Terus kemudian penglihatannya juga kabur dan buram, waktu korban bekerja sebagai ART, RNA pernah disiram oleh air cabe dan lada ke matanya," jelas Ceceng.
Bahkan, masih kata Ceceng, RNA mengalami pelecehan seksual oleh majikannya yang juga merupakan ASN tersebut.