Kasus Gagal Ginjal Akut Bertambah Jadi 111, Dinkes DKI: 56 Anak Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal yang menjadi 111 anak. 56 di antaranya meninggal dunia berdasarkan data Rabu (26/10/2022) pukul 10.00 WIB.
"Per pagi ini kasus ditemukan di fasilitas kesehatan Jakarta ada 111 kasus," ucap Kepala Seksi Surveillans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi.
Kemudian, kata dia, sebanyak 56 atau 50 persen dari pasien meninggal dunia, 23 pasien tengah menjalani perawatan, dan 32 pasien dinyatakan sembuh. Adapun angka tersebut mengalami peningkatan 16 pasien jika dibandingkan data Selasa 25 Oktober 2022.
Dari temuan 111 kasus itu, hanya 72 pasien yang berdomisili di DKI Jakarta. Sementara itu, data yang dihimpun Dinkes DKI merupakan hasil dari penyisiran seluruh rumah sakit di Ibu Kota yang merawat pasien gagal ginjal akut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyebut, tim dari Suku Dinas masing-masing wilayah Kota Administrasi turun ke lapangan mengawasi penggunaan obat sirup di rumah sakit, puskesmas, dan apotek. Hal itu sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menyusul meningkatnya kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak.
"Tentu kami mengikuti, apa yang menjadi arahan edaran dari Kemenkes tentang pembatasan tidak dulu dipake obat cair (sirup) itu," kata Widyastuti kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Selasa 25 Oktober 2022.
"Tim kami di suku dinas sebagai pembinaan, pengawasan, pengendalian turun ke Rumah Sakit ke Puskesmas dan ke Apotek untuk memastikan bahwa obat-obat cair yang dimaksud sudah disimpan terpisah, atau dilakukan bahasa kita karantina lah, sehingga tidak dipakai dulu sampai nanti ditetapkan kemudian oleh badan yang berkompeten," tuturnya.
"Per pagi ini kasus ditemukan di fasilitas kesehatan Jakarta ada 111 kasus," ucap Kepala Seksi Surveillans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi.
Kemudian, kata dia, sebanyak 56 atau 50 persen dari pasien meninggal dunia, 23 pasien tengah menjalani perawatan, dan 32 pasien dinyatakan sembuh. Adapun angka tersebut mengalami peningkatan 16 pasien jika dibandingkan data Selasa 25 Oktober 2022.
Dari temuan 111 kasus itu, hanya 72 pasien yang berdomisili di DKI Jakarta. Sementara itu, data yang dihimpun Dinkes DKI merupakan hasil dari penyisiran seluruh rumah sakit di Ibu Kota yang merawat pasien gagal ginjal akut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyebut, tim dari Suku Dinas masing-masing wilayah Kota Administrasi turun ke lapangan mengawasi penggunaan obat sirup di rumah sakit, puskesmas, dan apotek. Hal itu sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) menyusul meningkatnya kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak.
"Tentu kami mengikuti, apa yang menjadi arahan edaran dari Kemenkes tentang pembatasan tidak dulu dipake obat cair (sirup) itu," kata Widyastuti kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Selasa 25 Oktober 2022.
"Tim kami di suku dinas sebagai pembinaan, pengawasan, pengendalian turun ke Rumah Sakit ke Puskesmas dan ke Apotek untuk memastikan bahwa obat-obat cair yang dimaksud sudah disimpan terpisah, atau dilakukan bahasa kita karantina lah, sehingga tidak dipakai dulu sampai nanti ditetapkan kemudian oleh badan yang berkompeten," tuturnya.
(mhd)