Hari Terakhir sebagai Gubernur DKI, Anies Dapat 2 Gelar Ini

Senin, 17 Oktober 2022 - 16:56 WIB
loading...
Hari Terakhir sebagai Gubernur DKI, Anies Dapat 2 Gelar Ini
Ketua Umum ISBI JAYA, Muhammad Rifky alias Eki Pitung saat memberikan golok macan Betawi kepada Anies Baswedan.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Di hari terakhir masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta kemarin, Anies Baswedan mendapatkan dua gelar. Kedua gelar yitu ialah Bapak Persatuan Nusantara yang Pro-adil dan Makmur serta Bapak Kebangkitan dan Kebijaksanaan kepada Anies Baswedan.

Dua gelar ini diberika oleh Ikatan Silat Betawi Indonesia Jaya (ISBI JAYA) dan Ikatan Cendekiawan Kesultanan Nusantara. Anies dianugerahi gelar Bapak Persatuan Nusantara yang Pro-adil dan Makmur oleh ISBI Jaya.

Ketua Umum ISBI JAYA, Muhammad Rifky alias Eki Pitung mengatakan, pemberian gelar tersebut berdasarkan kinerja Anies selama memimpin Jakarta. Selain itu, Eki juga memberikan golok macan Betawi kepada Anies Baswedan dan cincin batu pandan merah kepada Ahmad Riza Patria (Ariza).

"Ini sebagai penghormatan dan terima kasih kepada Anies yang sudah berkarya untuk Jakarta selama lima tahun," kata Eki dalam keterangannya pada Senin (17/10/2022).

Menurut Eki, selama pemerintahan Anies, masyarakat Betawi merasakan Jakarta sebagai kota yang kondusif dan ramah terhadap semua suku di Indonesia. Dengan gaya kepemimpinan yang berhasil menjaga persatuan, keberagaman, dan menghadirkan keadilan bagi seluruh warga.

Sementara itu, Ketua Ikatan Cendekiawan Kesultanan Nusantara Datuk Masyud juga memberikan gelar Bapak Kebangkitan dan Kebijaksanaan kepada Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan rasa terima kasihnya kepada perwakilan masyarakat Betawi. Dia menilai, persaudaraan di Jakarta timbul berkat masyarakat Betawi.

"Kita menjadi Indonesia lewat persatuan. Di Jakarta lah semua merasakan persaudaraan, merasa sebangsa. Kenapa bisa terjadi? Karena ada masyarakat Betawi yang menyambut dengan tangan terbuka," kata Anies kemarin.

Anies menuturkan, masyarakat Betawi memperlakukan warga non-Betawi sudah seperti layaknya saudara sendiri. "Semua diperlakukan seperti saudara sendiri oleh masyarakat Betawi. Apa yang terjadi kemudian, masyarakat Betawi adalah pengikat simpul kebangsaan Indonesia," ucapnya.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7591 seconds (0.1#10.140)