5 Stasiun Kereta Api Terbesar di Jakarta, Nomor 3 Dibangun 1.700 Pekerja
loading...
A
A
A
Gagasan utama pembangunan stasiun ini sudah ada di tahun 1846, kala Gubernur Jenderal Hindia Belanda, J.J Rochussen memberikan usulan kepada pemerintah untuk membangun jalur kereta api Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor). Pada tahun 1871, stasiun ini resmi dibangun dengan rupa stasiun kecil.
Stasiun yang awalnya bernama Stasiun Weltevreden ini berganti nama menjadi Stasiun Batavia di sekitar tahun 1930-an.
Barulah kemudian, di tahun 1950-an, namanya diubah lagi menjadi Stasiun Gambir. Saat ini, Stasiun Gambir hanya melayani pemberangkatan dan pemberhentian akhir kereta api jarak jauh, dan tidak digunakan sebagai stasiun transit penumpang KRL.
5. Stasiun Jatinegara
Stasiun Jatinegara juga masuk dalam salah satu stasiun besar di Jakarta dengan luas 3.600 meter persegi. SS (Staatssporwegen), perusahaan kereta api Hindia Belanda, membangun Stasiun Jatinegara pada tahun 1909.
Sementara itu, desain stasiun diserahkan kepada Insinyur Snuyff yang kala itu menjabat sebagai kepala biro arsitek Dinas Pekerjaan Umum. Kemudian, stasiun ini dijadikan tempat singgah kereta ekspres ke Bandung.
Kini, Stasiun Jatinegara memegang peranan yang cukup vital, baik itu untuk para pengguna KRL atau kereta jarak jauh. Bagi pengguna kereta api jarak jauh, bisa turun di Stasiun Jatinegara, namun tidak bisa berangkat dari stasiun ini.
Stasiun Jatinegara resmi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 1999, berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999.
Stasiun yang awalnya bernama Stasiun Weltevreden ini berganti nama menjadi Stasiun Batavia di sekitar tahun 1930-an.
Barulah kemudian, di tahun 1950-an, namanya diubah lagi menjadi Stasiun Gambir. Saat ini, Stasiun Gambir hanya melayani pemberangkatan dan pemberhentian akhir kereta api jarak jauh, dan tidak digunakan sebagai stasiun transit penumpang KRL.
5. Stasiun Jatinegara
Stasiun Jatinegara juga masuk dalam salah satu stasiun besar di Jakarta dengan luas 3.600 meter persegi. SS (Staatssporwegen), perusahaan kereta api Hindia Belanda, membangun Stasiun Jatinegara pada tahun 1909.
Sementara itu, desain stasiun diserahkan kepada Insinyur Snuyff yang kala itu menjabat sebagai kepala biro arsitek Dinas Pekerjaan Umum. Kemudian, stasiun ini dijadikan tempat singgah kereta ekspres ke Bandung.
Kini, Stasiun Jatinegara memegang peranan yang cukup vital, baik itu untuk para pengguna KRL atau kereta jarak jauh. Bagi pengguna kereta api jarak jauh, bisa turun di Stasiun Jatinegara, namun tidak bisa berangkat dari stasiun ini.
Stasiun Jatinegara resmi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 1999, berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999.
(hab)